REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pentingnya keterkaitan antara sektor pendidikan dan ekonomi. Hal tersebut diutarakannya pada puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #AromaMaluku, di Ambon, Maluku, Senin (29/11).
“Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang kreatif dan mampu mengolah sumber daya ekonomi yang menyejahterakan masyarakat. Masyarakat yang sejahtera mampu mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tutur Mendikbudristek seperti dalam siaran persnya.
Menteri Nadiem berkomitmen untuk terus menguatkan kerja sama antara satuan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri yang telah dilaksanakan melalui Program SMK Pusat Keunggulan, Kampus Merdeka Vokasi, dan Kampus Merdeka. Hal ini sebagai bentuk inisiatif Gernas BBI #AromaMaluku yang mengedepankan sinergi sebagai upaya mewujudkan penguatan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.
“Hasil dari kolaborasi ini sangat luar biasa. Melalui platform Kedaireka, kami mencatat total kontribusi industri proyek bersama kampus dan perusahaan sebesar lebih dari Rp 1,1 triliun. Kontribusi ini menguatkan ekosistem riset dalam lingkup pendidikan dan inovasi pelajar,” jelasnya.
Selanjutnya ia mengingatkan dengan hilangnya sekat pembatas perlu dibarengi dengan transformasi, seperti mampu memperkenalkan karya Maluku ke publik yang lebih luas melalui media e-commerce.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek. Menurutnya Merdeka Belajar telah menjadi solusi kesenjangan antara pendidikan dan dunia industri.
“Saya juga berharap karya pendidikan vokasi dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri, termasuk kementerian, lembaga, dan pemda,” ucapnya.
Gernas BBI #AromaMaluku ini merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kemendikbudristek untuk mendorong UMKM dan produk vokasi di Maluku.