Selasa 30 Nov 2021 04:37 WIB

ENZ Umumkan Pemenang Kompetisi Ide Bisnis KIWI Challenge

British School Jakarta meraih juara kompetisi Ide Wirausaha Indonesia 2021

British School Jakarta berhasil meraih juara satu dalam Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge 2021 yang diselenggarakan secara virtual oleh Education New Zealand pada Sabtu, 20 November lalu. Melalui ide bisnis bernama IlmuKita, British School Jakarta berhasil memukau para juri dengan idenya yang segar di bidang EdTech.
Foto: istimewa
British School Jakarta berhasil meraih juara satu dalam Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge 2021 yang diselenggarakan secara virtual oleh Education New Zealand pada Sabtu, 20 November lalu. Melalui ide bisnis bernama IlmuKita, British School Jakarta berhasil memukau para juri dengan idenya yang segar di bidang EdTech.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- British School Jakarta berhasil meraih juara satu dalam Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge 2021 yang diselenggarakan secara virtual oleh Education New Zealand pada Sabtu, 20 November lalu. Melalui ide bisnis bernama ‘’IlmuKita’’, British School Jakarta berhasil memukau para juri dengan idenya yang segar di bidang EdTech.

KIWI Challenge merupakan kompetisi ide bisnis tahunan yang diselenggarakan oleh Education New Zealand untuk pelajar SMA di wilayah Pulau Jawa. Dalam penyelenggaraannya, ENZ bermitra dengan Kopi Tuli dan Sekolah Bisnis Universitas Canterbury New Zealand (UC Business School).

Kopi Tuli adalah sebuah bisnis sosial berupa kafe yang bertujuan memberdayakan orang-orang dengan disabilitas, menciptakan lingkungan yang inklusif untuk semua orang, dan dimiliki dan dioperasikan oleh para anggota komunitas Tuli di Indonesia. UC Business School adalah salah satu institusi bisnis terkemuka di dunia, yang memegang tiga standar akreditasi tepercaya (“triple crown”).

Bertemakan EdTech atau “Teknologi Pendidikan”, KIWI Challenge edisi tahun ini memanggil para siswa untuk mengembangkan ide yang menggunakan teknologi untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan siswa SMA di Indonesia dalam meningkatkan peluang mereka

bekerja setelah lulus sekolah.

Selama periode 25 September – 22 Oktober, para siswa mengumpulkan ide bisnis dalam format video. Panitia kemudian memilih 5 finalis yang melaju ke babak final, yaitu:

1. Binus School Simprug dengan “Cricket Card”

2. British School Jakarta dengan “IlmuKita”

3. Cita Hati Christian School Surabaya dengan “Fledge”

4. SMAN 1 Cileungsi dengan “JOBRemaja”

5. Springfield Raffles School dengan “Ezlearnin”

Dari ke-5 finalis tersebut, British School Jakarta keluar sebagai juara pertama. Ide bisnis “Fledge” yang dipresentasikan oleh Cita Hati Christian School Surabaya menduduki peringkat kedua. Sementara, Binus School Simprug dengan ide “Cricket Card” menempati posisi ketiga sekaligus memenangkan kategori spesial People’s Choice Award yang dipilih melalui sistem vote di media sosial.

Tim juri yang terdiri dari Direktur Regional Asia ENZ Ben Burrowes, Komisioner Perdagangan dari New Zealand Trade Enterprise (NZTE) Indonesia Diana Permana, salah satu pendiri Kopi  Tuli Adhika Prakoso, serta Internationalisation Director UC Business School Dr. William Shannon mengaku kesulitan memilih para pemenang.

“Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi kami, kami terkesan dengan semua presentasi terlepas dari hasilnya. Saya yakin kalian telah belajar banyak dan ini akan menjadi pengalaman yang dapat kalian bawa dan terapkan pada pekerjaan di masa depan,” kata Dr William Shannon.

Gureesha Sohan, perwakilan dari British School Jakarta, sangat senang karena ide bisnisnya diterima dengan baik oleh para juri. “Saya sangat berterima kasih kepada penyelenggara tantangan karena memberi kami kesempatan melalui platform ini untuk benar-benar menyuarakan ide-ide terkait masalah permanen di Indonesia dan memberikan solusi kami,” ujar Gureesha.

Ben Burrowes, Direktur Regional Asia dari Education New Zealand lebih lanjut mengatakan bahwa bahwa KIWI Challenge merupakan refleksi dari lingkungan pembelajaran di New Zealand.

“Lingkungan pembelajaran di New Zealand kebanyakan berbasis proyek (project based) sehingga mengasah siswa untuk terus kreatif, inovatif, berpikiran kritis dan analitik. Hal ini juga terefleksikan dari kompetisi KIWI Challenge,”

“Soft skills seperti itu merupakan hal yang sangat penting. Teruslah belajar tetapi tetap fokus pada keterampilan untuk mendengarkan dan berpikir kreatif. Itu akan menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh pekerjaan,” pungkas Ben.

Ketiga pemenang membawa pulang hadiah voucher dengan total nilai Rp 25 juta. Tidak hanya itu, British School Jakarta dan Cita Hati Christian School Surabaya juga berkesempatan untuk mengikuti magang virtual di UC Business School.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement