REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai, kawasan industri halal sukses menarik investasi dan menumbuhkan ekonomi. Menurutnya, kawasan tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah mewujudkan industrialisasi produk halal.
"Produk halal kini sedang menjadi primadona masyarakat internasional. Kehadiran kawasan industri halal mampu menarik investasi, pada saat yang sama perekonomian pun bergerak," ujar LaNyalla lewat keterangan tertulisnya, Selasa (30/11).
Indonesia sendiri memiliki beberapa sentra kawasan industri halal. Beberapa di antaranya adalah Modern Halal Valley di Cikande Banten, Halal Industrial Park di Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal. "Kita juga memliki belasan potensi kawasan lainnya yang sedang berproses menjadi kawasan industri halal. Semakin banyak zona industri halal akan semakin menumbuhkan berbagai produk halal," ujar LaNyalla.
Ia menilai, kawasan industri halal merupakan titik awal untuk memicu pertumbuhan ekonomi, mengingat pasar produksi halal nasional sangat besar. Potensi tersebut harus dikembangkan para pelaku UKM dan UMKM.
Di samping itu, kawasan industri halal menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi. Baik produk jadi, maupun produksi penunjang seperti pertumbuhan sumber daya alam dan pendukung pelayanan dan jasa.
"Pemerintah juga perlu membuka investasi seluas-luasnya, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat dari kawasan industri halal ini," ujar LaNyalla.