Rabu 01 Dec 2021 11:55 WIB

Dokumen Klaim FBI Bisa Intip Obrolan WhatsApp dan iMessage

Dokumen menyebut FBI bisa meminta data pribadi dari 9 layanan terenkripsi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Enkripsi data (ilustrasi). Dokumen yang bocor dari FBI mengungkapkan bahwa badan intelijen dapat meminta data pribadi dari lebih dari sembilan layanan pesan terenkripsi.
Foto: ©androidspin.com
Enkripsi data (ilustrasi). Dokumen yang bocor dari FBI mengungkapkan bahwa badan intelijen dapat meminta data pribadi dari lebih dari sembilan layanan pesan terenkripsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pesan pribadi mungkin tidak sepribadi yang dipikirkan. Menurut sebuah dokumen yang bocor, aplikasi perpesanan terenkripsi populer termasuk iMessage, WhatsApp, Signal, Telegram, Viber, dan WeChat semuanya dapat diintip oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS).

Menurut sebuah laporan oleh Rolling Stone, dilansir dari Daily Star, Rabu (1/12), dokumen yang bocor dari FBI mengungkapkan bahwa badan intelijen dapat meminta data pribadi dari lebih dari sembilan layanan pesan terenkripsi.

Baca Juga

Meskipun pesan Anda tetap terenkripsi end-to-end, FBI dapat mengumpulkan metadata waktu nyata tentang pesan Anda melalui WhatsApp dan layanan obrolan lainnya. Metadata yang dikumpulkan termasuk nomor telepon Anda, alamat IP, lokasi, stempel waktu pesan, dan siapa yang telah Anda hubungi dari waktu ke waktu.

Informasi ini dapat digunakan untuk menyatukan gerakan dan kontak Anda secara akurat, tanpa merusak enkripsi end-to-end yang dijanjikan WhatsApp kepada pengguna. Meskipun tampaknya tidak terlalu berbahaya, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi bagi pelapor atau pelapor yang membutuhkan kerahasiaan agar tetap aman.

Sementara itu, lembaga pemerintah AS dapat memperoleh iMessages dari iCloud dengan surat perintah penggeledahan sesuai dengan pedoman penegakan hukum Apple. Seorang juru bicara WhatsApp mengatakan kepada Independent bahwa isi semua obrolannya tetap aman dan terenkripsi sepenuhnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement