REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University telah menjadi ‘langganan’ dalam menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada tahun 2021 ini, IPB University, tepatnya Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen diketuai oleh Lindawati Kartika, melakukan kerja sama dengan A.M Incubator PT Teman Muda Berkarya LRT City Sentul. Kerja sama ini untuk melaksanakan program business incubator A.M Incubator yang bernama Business Rally Incubator (Bright Cube).
Lindawati Kartika menjelaskan, Bright Cube Batch 2 adalah program inkubasi bisnis dengan mayoritas pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara daring. Ia mengaku kegiatan ini sedikit berbeda dengan Bright Cube Batch 1.
“Bright Cube Batch 2 ini memberi dorongan lebih pada sisi pemasarannya serta didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI),” terangnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (30/11).
Program KMMI ini diikuti oleh 280 mahasiswa dari 50 perguruan tinggi di Indonesia dengan jumlah pelamar 533 pelamar. Pada program KMMI ini, Bright Cube dapat dikonversi dengan mata kuliah Manajemen Proyek sebesar tiga SKS.
“Para mahasiswa mendapatkan modal bisnis, mentoring dari praktisi bisnis serta jejaring dengan dunia bisnis,” tambah Lindawati Kartika.
Hal ini dibuktikan dengan adanya kerja sama berbagai brand partner, seperti PT Unilever Tbk, PT Paragon Technology and Innovation, Berkah Chicken, PT Inti Megah Swara, Hody.id, dan Dropshipaja.com, selain mahasiswa boleh membuat brand sendiri.
Dari hasil program ini, kata Lindawati Kartika, IPB University berhasil menginkubasi sebanyak 57 bisnis. Bisnis mahasiswa tersebut berhasil menghasilkan total omzet Rp 222.629.317 dan profit bisnis sebesar Rp 76.238.602.
Keunggulan program ini, katanya, juga ada sertifikasi kompetensi dengan skema perancangan pemasaranh online oleh LSP Mitra Wirausaha Produktif Merdeka. Sertifikasi ini diberikan untuk 100 peserta terbaik.
Dr Eko Ruddy Cahyadi, selaku koordinator Mata kuliah Manajemen Proyek dalam penutupan kegiatan mengaku sangat bangga dengan program ini. Ia juga berharap program ini dapat berkelanjutan.
“Saya berharap program ini tidak hanya selesai di mata kuliah, namun bisnis yang dirintis juga dapat berkelanjutan,” terang Eko.
Pada sesi penghargaan peserta Bright Cube Batch 2 IPB University juga mengapresiasi peserta dengan total hadiah mencapai Rp 10 Juta. Penghargaan ini terbagi dalam beberapa kategori. Kategori tersebut yaitu Kategori ‘Cluster’, Kategori ‘The Most Active Individual Contributor’, Kategori ‘The Best CEO’, Kategori ‘The Best Content Creator’, Kategori ‘The Best Elevator Pitching’, Kategori ‘The Best E-Commerce’, Kategori ‘The Best Social Media Instagram for Business’, Kategori ‘The Best Social Media TikTok for Business’, serta Kategori ‘The Best Team.’
Kategori The Most Active Individual Contributor dimenangkan oleh Fedro Agusti Constantin, Nur Ula Halimatus S, Siti Nur Faizah, Andrezki Pramudya, dan Eky Dwi Cahyani.
Kategori The Best CEO dimenangkan oleh Andi Sitti Salsabila A, Sofia Yohana S, Tiara Azzahra, Rachima Fatkhawati, Dilla Ferawati, dan Syarifah Nurmariam.
Kategori The Best Content Creator dimenangkan oleh Tim GLOW-5. Pada Kategori The Best Elevator Pitching, dimenangkan oleh Tim JBL-5 dan PAR-6.
Kategori The Best E-Commerce dimenangkan oleh Tim DRP-2. Kategori The Best Social Media Instagram for Business dimenangkan oleh Tim SwiTa.
Kategori The Best Social Media TikTok for Business, dimenangkan oleh Tim SwiTa. Kategori The Best Team, dimenangkan oleh Tim SwiTa sebagai juara 1, Tim PAR-6 sebagai juara 2, Tim PON-3 sebagai juara 3 , Tim BER-7 sebagai juara harapan 1, dan Tim HOD-3 sebagai juara harapan 2. Kelima juara tersebut berdasarkan omzet terbaik.
Dr Alim Setiawan, selaku direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University menyampaikan, “Dari sebelas course KMMI yang dikoordinasi oleh IPB University, program Bright Cube ini menjadi salah satu yang terbaik.”
Menurutnya, pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan jadwal, sesuai dengan rancangan pembelajaran, kemudian proyeknya yang dipantau terus oleh para mentor, serta banyak achivement yang diraih oleh setiap kelompok. “Semoga para mahasiswa setelah ini dapat mendapatkan skill yang dibutuhkan untuk membangun usaha,” pungkas Dr Alim.