REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak era digitalisasi bergulir, proses automasi di industri terus dikembangkan. Penyedia peranti lunak terkemuka global di bidang automasi untuk perusahaan UiPath, menegaskan komitmennya mendukung kesuksesan terselenggaranya transformasi digital bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.
UiPath menghadirkan solusi Robotic Process Automation (RPA). Ini selaras dengan makin signifikannya peran automasi berbasis robotik dalam merampingkan alur kerja di perusahaan menjadi kian fleksibel, responsif, dan menguntungkan dari segi bisnis.
Automasi proses berbasis robotik atau RPA memiliki peran yang kian signifikan sebagai enabler utama bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. Dengan begitu, bisa memangkas beban tugas-tugas yang menjadi rutinitas keseharian mereka di perusahaan.
Menurut Vice President UiPath Southeast Asia Wen Ming Wong, yang unik terkait RPA adalah tentang menggunakan computer vision dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengekstrak informasi yang diperlukan. UiPath RPA menerapkan algoritme untuk menyederhanakan proses secara efektif.
Wen Ming Wong mengambil contoh misalkan dia adalah orang keuangan yang bekerja di departemen keuangan. Maka dia melakukan semua entri proses dan akan berurusan dengan banyak data serta laporan. Menurut Wen Ming Wong, pekerjaan ini cukup monoton dan sering membosankan.
“Dengan RPA, saya akan dapat menggunakan computer vision dan saya akan dapat mengekstrak informasi secara otomatis dan melakukan pekerjaan manual ini tanpa campur tangan manusia,” ujar Wen Ming Wong dalam acara virtual media briefing, belum lama ini.
Automasi juga mengoptimalkan produktivitas karyawan. Dengan begitu, karyawan bisa lebih fokus pada tugas-tugas substansial lainnya, seperti hal-hal strategis, mengasah kreativitas, dan semakin kolaboratif.
“Untuk seorang karyawan, apa artinya? Itu berarti Anda memiliki lebih banyak waktu berkualitas untuk melakukan pekerjaan yang lebih kompleks dan membiarkan entri data diperbarui dengan software robot,” kata Wen Ming Wong.