Sabtu 04 Dec 2021 08:20 WIB

Tips Membuat Taman Vertikal di Rumah

Taman vertikal bisa menjadi solusi bagi orang yang ingin berkebun tapi lahan terbatas

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Pekerja Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta mamasang tumbuhan di taman vertikal di Kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (6/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pekerja Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta mamasang tumbuhan di taman vertikal di Kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman vertikal yang cantik bisa menjadi solusi bagi orang yang ingin berkebun tapi memiliki lahan terbatas. Tanaman bisa digantung di dinding, memaksimalkan perawatan, dan memudahkan penyiraman.

Tren yang mengemuka ini tidak membutuhkan alat berkebun yang mewah maupun tanaman khusus. Tanaman bisa dibeli secara daring dengan harga terjangkau. Berikut tips memulainya, dikutip dari laman Real Simple.

Baca Juga

1. Pilih konsep

Ada taman vertikal bergaya kontainer, yang artinya pot ditempelkan dan bertumpuk di dinding. Ada juga taman saku, di mana tanaman diletakkan di semacam kanvas bersaku. Konsep lain yakni membuat taman vertikal di kayu besar dengan panel-panel, pot plastik, atau palet daur ulang.

2. Pencahayaan

Taman vertikal bisa ditempatkan di dalam ruangan maupun di luar ruangan, asal memiliki pencahayaan memadai sesuai kondisi tanaman yang dipilih. Jika memutuskan taman dalam ruang, pastikan tetap ada paparan cahaya.

3. Pilih tanaman yang fleksibel

Selain sukulen, coba tanam herba, sayuran, philodendron, tanaman keras, atau pakis yang akan menjuntai dan terkulai. Ini lebih fleksibel dibanding pohon, semak, atau tanaman merambat yang batang kayunya kaku.

4. Campur tanaman serupa

Serupa yang dimaksud adalah dalam aspek perawatan dan pertumbuhannya. Jika menggabungkan tanaman dengan pertumbuhan lambat dan cepat, tanaman dengan pertumbuhan cepat akan mendominasi lainnya.

5. Kebutuhan tanah dan air

Taman vertikal bisa mengering dengan cepat seperti tanah di pot. Direkomendasikan untuk menyusun tanaman yang tidak membutuhkan banyak air pada bagian atas taman, karena bagian itu cepat kering.

6. Tumbuhkan terlebih dahulu

Sebagian tanaman perlu ditanam secara horizontal terlebih dahulu selama beberapa pekan. Tujuannya, agar akar bisa berdiri dan membantu menahan tanah sebelum dipindahkan ke taman vertikal.

7. Sistem irigasi tetes

Pada awalnya, taman vertikal mungkin membutuhkan lebih banyak perawatan daripada taman biasa. Dinding hidup ini lebih padat dan karenanya memiliki lebih sedikit tanah sehingga mungkin perlu disiram lebih sering.

Jika merasa penyiraman rumit, disarankan memakai sistem irigasi tetes. Ada sistem canggih dengan selang dan pengatur waktu, ada pula opsi yang lebih mendasar di mana lubang di bagian bawah kantong membuat air menetes.

8. Siapkan tanaman ekstra

Selalu ada risiko sebagian tanaman tak bertahan hidup. Jika terjadi, lubang-lubang di taman vertikal membuatnya tidak cantik. Karena itu, siapkan beberapa tanaman ekstra sebagai cadangan ketika ada yang layu atau kering.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement