REPUBLIKA.CO.ID, SERANG— UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tahun ini menjadi tuan rumah Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Nasional (Diklatpimnas) 2021.
Kegiatan yang menjadi ruang pembelajaran untuk aktivis mahasiswa PTKI seluruh Indonesia ini akan diselenggarakan selama 10 hari, mulai 6 -15 Desember 2021.
Acara pembukaan Diklatpimnas akan diselenggarakan di Ledian Hotel dan dibuka langsung oleh Direktur PTKI Kemenag RI, Prof Dr Suyitno.
Panitia pelaksana, Dr Ali Muhtarom, mengatakan akan ada launching modul Diklatpim pada agenda pembukaan yang akan dilaksanakan hari ini, Senin (6/12).
Dijelaskan Ali, peluncuran modul Diklatpim menjadi sangat penting sebagai panduan bagi para ketua baik HMJ, Dema Fakultas, maupun Dema pada tingkat universitas atau institut dan sekolah tinggi di lingkungan PTKI.
Dia menambahkan UIN Sultan Maulana Hasanuddin selaku tuan rumah kegiatan juga siap menyambut dan menyediakan tempat untuk para peserta.
Di Banten, akan ada dua tempat pelaksanaan yaitu saat pembukaan yang dilaksanakan di hotel dan pelatihan dilakukan di laboratorium IT di UIN SMH Banten.
"Kita sudah berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait kegiatan dan semuanya siap untuk kegiatan selama 10 hari kedepan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Sidik Sisdiyanto, menyatakan bahwa Diklatpimnas II merupakan even strategis, layaknya Lemhanasnya mahasiswa sebagai lembaga kaderisasi bagi aktivis mahasiswa PTKI se-Indonesia.
"Dengan Diklatpimnas, diharapkan akan melahirkan kader pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan berwawasan kebangsaan dalam kancah nasional, memiliki kompetensi yang menjunjung tinggi integritas kemahasiswaan serta memiliki pemahaman keislaman yang moderat," tutur Sidik.
Para alumni dituntut mampu memahami kepemimpinan kontemporer di era digital dan memiliki kecakapan dalam menganalisis sosial situasi sosial kemasyarakatan.
Dia pun berharap melalui momentum ini, para mahasiswa akan memiliki kecakapan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan berbagai komunitas atau kelompok lain dalam menjalin kerjasama (networking) serta memiliki kepekaan, pemikiran kritis, kreatif, dan inovatif dalam menjalankan fungsi dan peran kemahasiswaan untuk kemajuan bangsa.