REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Layanan Instagram Adam Mosseri mengumumkan Instagram akan merilis fitur kontrol orang tua pada Maret tahun 2022. Dalam unggahan blog, ia mengatakan akan mengizinkan orang tua dan wali untuk melihat berapa banyak waktu yang dihabiskan anak mereka di Instagram.
Selain melihat, orang tua juga dapat menetapkan batas waktu dan mendapatkan pemberitahuan apabila anak mereka melaporkan seseorang. Kontrol orang tua diumumkan sebagai fitur baru yang dirancang untuk membuat Instagram menjadi tempat yang lebih aman khususnya pengguna remaja.
Bersamaan dengan kontrol orang tua baru, Instagram tengah mengembangkan pusat pendidikan bagi orang tua dan wali untuk menawarkan tips dan tutorial tentang penggunaan media sosial bagi anak-anak. Dalam waktu dekat, Instagram akan meluncurkan fitur Take a Break atau Istirahat yang mulai diuji bulan lalu.
Fitur tersebut meminta pengguna untuk menjauh dari aplikasi setelah mereka sudah menggulir dalam jangka waktu tertentu, seperti 30 menit. Notifikasi yang muncul akan meminta pengguna untuk mengaktifkan fitur itu.
Instagram mengatakan 90 persen pengguna dalam pengujian telah meninggalkan pengingat setelah disetel. Take a Break diluncurkan di Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Kanada, Selandia Baru, dan Australia dan akan tersedia secara global awal tahun depan.
Dilansir The Verge, Rabu (8/12), fitur keamanan baru lainnya termasuk perubahan cara Instagram menangani izin penandaan untuk pengguna remaja akan diluncurkan ke semua pengguna awal tahun depan. Mosseri mengatakan, layanan tidak akan lagi mengizinkan pengguna untuk menandai atau menyebut pengguna remaja.
Selain itu, ada juga fitur penghapusan massal baru yang datang pada bulan Januari. Ini memungkinkan pengguna menghapus unggahan, suka, dan komentar mereka secara massal. Menurut Mosseri, ini dirancang untuk membantu pengguna mengelola jejak digital mereka.
Lebih lanjut Mosseri mengatakan, detail tentang fitur keselamatan yang masih dalam tahap pengembangan awal. Ketika dia mengumumkan fitur ini bersama dengan Take a Break pada bulan Oktober, Wakil Presiden Urusan Global Meta Nick Clegg mengatakan itu akan digunakan untuk konten yang mungkin tidak kondusif untuk kesejahteraan pengguna.
Instagram belum memberikan indikasi kapan fitur tersebut dapat diluncurkan. Layanan ini juga sedang memperkenalkan pengaturan yang lebih ketat untuk mengontrol konten apa yang direkomendasikan kepada pengguna di bagian Explore atau Jelajahi yang bertujuan untuk membatasi paparan mereka terhadap konten atau akun yang berpotensi berbahaya atau sensitif.