REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penduduk Ohio, AS, bernama Brian Shelton hidup selama hampir 50 tahun dengan diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 merupakan penyakit kronis di mana sel-sel pembuat insulin di pankreas dihancurkan, memaksa seseorang untuk bergantung pada insulin untuk tetap hidup.
Menurut New York Times, Shelton yang berusia 64 tahun adalah penerima manfaat dari pengobatan baru menggunakan sel induk yang menghasilkan insulin telah mengejutkan para ahli dan memberi mereka harapan bagi 1,5 juta orang Amerika yang hidup dengan penyakit ini. Shelton menerima infus sel baru, yang tumbuh dari sel induk, yang membantu memulihkan kemampuan alami tubuh untuk membuat dan mengatur insulin yang telah hilang.
Sebelum memulai perawatannya, kesehatan Shelton memburuk dan dia mulai menderita hipoglikemia, suatu kondisi di mana kadar gula darah pasien turun begitu rendah sehingga dia kehilangan kesadaran tanpa peringatan. Suatu saat, kadar gula darah Shelton turun setelah dia menyekop salju. Dia jatuh menghadap ke beton.
"Saya melakukan semua hal yang seharusnya saya lakukan dan tidak ada yang berhasil," ujar Shelton seperti dilansir di Times Now News, Rabu (8/12).
Pada Juni, ia menjadi peserta pertama dalam uji klinis baru yang inovatif yan menjanjikan untuk mengembalikan sel-sel yang hilang pada tubuhnya. Dia muak setelah hampir lima dekade terus-menerus memeriksa kadar gula darahnya, dan memberikan insulin dan hidup dalam ketakutan akan kadar gula darah yang terlalu rendah, hipoglikemia, atau terlalu tinggi, hiperglikemia. Sheldon sekarang mengatakan keberhasilan pengobatan baru telah memberinya mengembalikan kesehatan dan ketenangan pikirannya.
Perawatan Shelton saat ini tidak tersedia untuk umum dan mungkin memerlukan bertahun-tahun pengujian tambahan sebelum tersedia untuk lebih dari 42 juta orang yang saat ini hidup dengan diabetes tipe 1. Angka ini berasal dari laporan WHO yang memperkirakan populasi global semua jenis penderita diabetes di atas 422 juta orang dan sebuah penelitian yang mengatakan bahwa diabetes tipe 1 merupakan sekitar 5 sampai 10 persen dari semua kasus diabetes.
Ketika dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, penyakit penyerta telah mengubah prognosis pasien menjadi lebih suram. Diabetes ternyata menjadi area perhatian utama. Juga, karena diabetes menonaktifkan kapasitas tubuh untuk mengambil gula (glukosa) ke dalam sel-selnya dan menggunakannya untuk energi, hal itu menyebabkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah Anda.
Menurut Klinik Cleveland, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan konsekuensi serius, menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dan jaringan tubuh Anda, termasuk jantung, ginjal, mata, dan saraf.
Jika Anda menderita diabetes, hal terpenting yang dapat dilakukan adalah menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran target yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan Anda. Secara umum target tersebut adalah sebelum makan antara 80 dan 130 mg/dL. Sekitar dua jam setelah mulai makan, kurang dari 180 mg/dL. Tetap fokus untuk mengelola kondisi Anda dengan baik sehingga Anda tidak mengalami kerusakan pada organ lain.
Klinik Cleveland merekomendasikan seseorang harus mengikuti rencana perawatan dengan cermat, yang kemungkinan akan mencakup mengikuti rencana diet yang disesuaikan, berolahraga 30 menit lima kali sepekan, berhenti merokok, membatasi alkohol, dan tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Selalu minum obat dan insulin Anda seperti yang diinstruksikan oleh tenaga kesehatan.