REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stroke adalah penyebab utama kecacatan serius di AS. Setiap tahun, hampir 800 ribu orang menderita stroke, dan 700 ribu di antaranya adalah pertama kali, sementara 150 ribu kasus tercatat sering kambuh.
Tanda-tanda peringatan stroke ternyata dapat terlihat tujuh hari sebelum stroke terjadi. Jika ini terjadi, maka seseorang memerlukan perawatan segera untuk mencegah kerusakan serius pada otak.
Berdasarkan penelitian terhadap pasien stroke yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, delapan puluh persen stroke adalah iskemik, yang disebabkan oleh penyempitan arteri besar atau kecil di otak, atau oleh gumpalan yang menghalangi aliran darah ke otak. Bisanya, hal ini sering didahului oleh serangan iskemik transien (TIA), stroke peringatan atau stroke mini yang menunjukkan gejala yang mirip dengan stroke, dan berlangsung kurang dari lima menit, tetapi tidak melukai otak.
Dilansir dari laman foodielife.eu.org, Senin (13/12), penelitian tersebut meneliti 2.416 orang yang pernah mengalami stroke iskemik. Pada 549 pasien, TIA dialami sebelum stroke iskemik dan umumnya terjadi pada tujuh hari sebelumnya. Kemudian, 17 persen terjadi pada hari stroke, 9 persen pada hari sebelumnya, dan 43 persen di beberapa titik selama tujuh hari sebelum stroke.
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa mencegah terjadinya stroke dan disarankan untuk berhati-hati dengan hal itu.
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah parah, seperti stroke dengan merusak saraf otak atau melemahkan pembuluh darah dan menyebabkan kebocoran atau pecah. Selain itu, tekanan darah tinggi menyebabkan pembentukan gumpalan di aliran darah dan membawanya ke otak, sehingga menyebabkan stroke dalam prosesnya.
2. Masalah penglihatan
Stroke dapat menyebabkan penglihatan ganda, kehilangan penglihatan pada satu mata, atau penglihatan kabur. Ketika sekitar 1.300 orang menjadi volunteer dalam survei di Inggris, mereka semua mengingat masalah penglihatan atau penglihatan yang kabur sebagai indikator kuat.
3. Mati rasa di satu sisi tubuh, wajah, tangan, atau kaki
Mati rasa atau lemah di bagian wajah, lengan, atau kaki di kedua sisi tubuh menjadi tanda umum dari stroke. Dalam beberapa kasus, kelumpuhan juga bisa terjadi pada sisi yang berlawanan dengan tempat terjadinya stroke di otak.
4. Pusing atau lelah tanpa sebab
Dalam sebuah penelitian, ditunjukkan bahwa vertigo dan pusing juga merupakan faktor umum di antara pasien yang mengalami stroke. Keadaan kebingungan bisa jadi akibat dari sisi otak yang terkena.
5. Migrain tiba-tiba atau sakit kepala parah
Selama stroke, aliran darah ke otak tersumbat atau terputus karena gangguan yang disebabkan dalam aliran darah. Hal itu dapat menyebabkan robekan atau kerusakan pembuluh darah yang mengakibatkan migrain atau sakit kepala yang sangat mendadak.
6. Kekakuan di leher atau nyeri bahu
Pembuluh darah yang pecah di otak dapat menyebabkan leher atau bahu kaku. Jika tidak dapat menyentuhkan dagu ke dada karena bukan obesitas atau memiliki kondisi lain, segera pergi dan temui dokter.