Selasa 14 Dec 2021 20:22 WIB

Bagaimana Cara Sel Imun Lawan Infeksi yang Terjadi dalam Tubuh?

Sel imun dapat melawan infeksi dengan memanfaatkan lemak yang tersimpan di tubuh.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Cara sel imun melawan infeksi di tubuh (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Cara sel imun melawan infeksi di tubuh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sel-sel imun di dalam tubuh berperan dalam melawan infeksi. Studi terbaru mengungkapkan, sel imun dapat melawan infeksi dengan memanfaatkan lemak yang tersimpan di dalam tubuh.

Studi ini dilakukan oleh peneliti dari University of East Anglia dan Quadram Institute dan telah dipublikasikan dalam Nature Communications Journal. Dalam studi ini, tim peneliti berupaya memantau pergerakan dan konsumsi asam lemak yang terdapat di sel punca hidup. Selain itu, tim peneliti juga menganalisis kerusakan hati untuk melihat respons imun terhadap infeksi bakteri Salmonella. Infeksi bakteri Salmonella dapat menyebabkan diare, muntah, nyeri perut, demam, dan sepsis.

Baca Juga

Dari studi ini, tim peneliti menemukan bahwa sel punca merespons infeksi dengan cara mengambil energi asam lemak yang besar dari cadangan lemak tubuh. Mekanisme yang terjadi bermula di sumsum tulang, di mana infeksi mendorong adiposit untuk melepaskan cadangan lemak sebagai asam lemak ke dalam darah. Setelah itu, sel punca mengambil energi asam lemak yang besar ini hingga mampu menghasilkan banyak sel darah putih untuk melawan Salmonella.

Studi ini berhasil membantu tim peneliti untuk mengidentifikasi mekanisme transfer asam lemak. Mereka menilai temuan baru ini mungkin berpotensi untuk  mengembangkan pengobatan infeksi di masa mendatang dan membantu pengobatan infeksi pada orang-orang yang rentan dan lanjut usia.

"Temuan kami memberikan pemahaman mengenai bagaimana darah dan sistem imun mampu merespons infeksi," ujar dr Stuart Rushworth dari Norwich Medical School di University of East Anglia, seperti dilansir di Times Now News.

Dr Rushworth mengatakan, melawan infeksi merupakan kondisi yang menguras banyak energi. Di sisi lain, cadangan lemak merupakan simpanan sumber energi besar, yang akan memberikan energi bagi sel punca darah untuk meningkatkan respons imun.

"Mempelajari bagaimana mekanisme "peningkatan energi" ini bekerja memberikan kami pandangan baru mengenai bagaimana cara memperkuat tubuh untuk melawan infeksi di masa mendatang," kata dr Rushworth.

Dr Naiara Beraza dari Quadram Institute mengatakan temuan baru ini juga memberikan pemahaman baru mengenai bagaimana sistem imun menggunakan lemak untuk meningkatkan respons terhadap infeksi. Pemahaman inilah yang akan membantu peneliti untuk mengembangkan pengobatan infeksi.

"Mendefinisikan mekanisme ini akan memungkinkan kami untuk mengembangkan terapi pengobatan baru untuk mengobati infeksi di hati," kata dr Beraza.

Sebagai tambahan, dr Rushworth berharap temuan ini juga dapat membantu memperbaiki terapi bagi orang yang rentan atau lansia dengan infeksi, melalui penguatan respons imun. Hal ini cukup penting dilakukan mengingat adanya kasus-kasus resistensi antibiotik yang meluas di tengah masyarakat.

"Ada kebutuhan mendesak untuk mengeksplorasi cara baru seperti ini untuk membantu sistem imun tubuh melawan infeksi," ujar dr Rushworth. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement