Selasa 14 Dec 2021 21:30 WIB

Vaksin Covid-19 Nasal Diprediksi Berikan Perlindungan Lebih Luas

Vaksin Covid-19 nasal kemungkinan akan jauh lebih efektif.

Vaksin Covid-19 nasal kemungkinan akan jauh lebih efektif (Foto: ilustrasi vaksin)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Vaksin Covid-19 nasal kemungkinan akan jauh lebih efektif (Foto: ilustrasi vaksin)

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Shelbi Asrianti, Adysha Citra Ramadani

Baca Juga

Vaksin nasal atau vaksin yang diberikan lewat hidung diprediksi memberikan perlindungan dari virus yang lebih luas. Kondisi demikian jika dibandingkan dengan vaksin yang diberikan lewat suntikan.

Temuan tersebut diungkap lewat penelitian praklinis terkini yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Yale, Amerika Serikat. Mereka menemukan bahwa vaksinasi nasal kemungkin jauh lebih efektif.

Efektivitas yang dimaksud terutama dalam menghasilkan kekebalan terhadap sejumlah virus pernapasan. Vaksinasi melalui semprotan hidung yang dapat dihirup juga lebih mudah untuk diberikan.

"Pertahanan kekebalan terbaik terjadi di pintu gerbang, menjaga dari virus yang mencoba masuk," ujar penulis senior studi, Akiko Iwasaki, dikutip dari laman New Atlas, Selasa (14/12).

Antibodi imunoglobulin A (IgA) adalah salah satu tentara garis depan sistem kekebalan tubuh. Antibodi ini terutama disekresikan oleh permukaan mukosa dalam tubuh, sebagian besar terlihat di hidung, usus, dan paru-paru.

Gagasan di balik vaksin nasal yakni vaksin dapat melatih selaput lendir di hidung secara langsung untuk menargetkan patogen udara tertentu. Dengan begitu, respons imun dapat bekerja segera setelah virus memasuki tubuh.

Secara menjanjikan, studi mengungkapkan vaksin nasal menginduksi tanggapan IgA yang efektif. Selain itu, vaksin nasal dapat meningkatkan kekebalan luas terhadap lebih dari sekadar strain virus tunggal.

Para periset membuktikan itu melalui serangkaian eksperimen dengan tikus. Mereka membandingkan efek vaksin influenza yang diberikan secara intranasal dan secara lebih konvensional, yakni melalui injeksi.

Tim peneliti memapar tikus dengan sejumlah strain influenza yang berbeda di luar yang dirancang bisa diatasi oleh vaksin. Temuan mengungkapkan hewan yang menerima vaksin nasal jauh lebih terlindungi dari berbagai jenis influenza dibandingkan dengan tikus yang disuntik.

Berfokus pada respons IgA, para peneliti menemukan bahwa vaksin nasal tidak hanya menginduksi respons IgA pada selaput lendir hidung. Lebih dari itu, tingkat sekresi IgA yang signifikan juga terdeteksi di paru-paru.

Hal yang paling signifikan, respons IgA hidung dan paru-paru ini tidak terlihat pada hewan yang menerima vaksin melalui suntikan. Hanya pemberian vaksin intranasal yang menghasilkan respons imun semacam ini.

"Hasil ini menunjukkan bahwa vaksin hidung menginduksi IgA dan meningkatkan kekebalan perlindungan silang yang lebih baik terhadap varian virus. Kami menyarankan kegunaannya dalam memerangi varian Covid-19 yang menjadi perhatian," kata Iwasaki.

Riset telah dipublikasikan di jurnal Science Immunology. Vaksin influenza digunakan dalam eksperimen tersebut, namun para peneliti juga melangsungkan tes serupa pada hewan dengan vaksin Covid-19.

Sejumlah vaksin nasal untuk Covid-19 saat ini sedang dikembangkan, dan beberapa sudah dalam tahap percobaan awal pada manusia. Mengembangkan vaksin nasal yang efektif telah terbukti menantang, sebab penelitian sebelumnya selama beberapa dekade silam berakhir buntu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement