Kamis 16 Dec 2021 07:30 WIB

FK Unair Luncurkan Aplikasi Menekan Angka Kematian Ibu

Aplikasi Buaian ini akan bisa diunduh secara gratis via play store dan apple store.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil di Gedung Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil di Gedung Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jatim meluncurkan aplikasi Bunda Anak Impian (Buaian) sebagai upaya membantu pemerintah menekan Angka Kematian Ibu (AKI) yang presentasenya masih tinggi di Jatim. Dekan FK Unair, Budi Santoso menuturkan, aplikasi ini didesain untuk ibu hamil sebagai sarana edukasi. 

Beberapa tips dan trik seputar kehamilan pun diberikan baik melalui tulisan maupun video. Fitur yang disediakan dalam aplikasi teraebut juga dapat membantu ibu hamul untuk melakukan asesmen mandiri mengenai keadaan kehamilannya. Asesmen yang dimaksud adalah untuk mengecek apakah masuk dalam kategori ibu hamil risiko tinggi atau tidak. 

"Ini perlu diketahui sejak dini karena  penyebab kematian ibu tertinggi antara lain penyakit jantung, perdarahan pasca persalinan, dan preeklamsia atau tekanan darah tinggi yang biasanya disebabkan oleh keterlambatan deteksi," kata Budi, Rabu (17/12). 

Budi mengingatkan, keterlambatan deteksi risiko koehamilan dapat berujung pada keterlambatan dalam penanganan serta rujukannya. Sehingga akibatnya menyebabkan kematian. Aplikasi yang diluncurkan juga memuat informasi mengenai bidan dan dokter kandungan terdekat. Aplikasi ini menghubungkan 1000 bidan dan 300 dokter kandungan di 38 kabupaten/ kota di Jatim. 

"Sehingga, ibu hamil bisa tahu kapan harus ke Puskesmas, kapan harus ke rumah sakit, kapan ke dokter dengan kelainan yang terdeteksi lewat aplikasi tersebut," ujarnya. 

Selain itu, lewat aplikasi tersebut, ibu hamil juga bisa melakukan konsultasi dengan kader kehamilan untuk memantau kondisi kehamilannya. Data ibu hamil juga terentry dalam aplikasi sehingga bisa dipantau. 

Budi menyebut, sebenarnya aplikasi sudaj ada sejak 2013. Namun pada perjalanannya belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga perlu diupdate sesuai dengan perkembangan yang ada. 

Saat ini, lanjut Budi, aplikasi Buaian masih dalam tahap penyempurnaan. Namun beberapa fiturnya telah berjalan dan bisa diakses secara umum melalui website  https://buaian.natrya.co.id/#/intro. 

"Ke depan, aplikasi ini akan bisa diunduh secara gratis via play store dan apple store," kata dia. 

Budi mengungkapkan, angka kematian Ibu di Jatim dari Januari hingga September 2021  saja tercatat sebanyak 1.127 kasus. Dimana 72 persen disebabkan karena Covid-19 dan 28 persen karena Pre Eklamsi, perdarahan, penyakit jantung dan lainnya. 44 persen kematian ibu terjadi pada saat hamil. Sementara jumlah kematian bayi pada periode yang sama ada 2.465 kasus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement