REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR RI MF Nurhuda Y menyambut baik keputusan pemerintah yang menunda pemberangkatan umrah yang sebelumnya pada 23 Desember 2021 menjadi awal tahun 2022. "Keputusan ini sudah tepat di tengah merebaknya varian Omicron di beberapa negara, terlebih di Indonesia sudah terdeteksi ada beberapa kasus yang dilaporkan Menteri Kesehatan," kata Nurhuda di Jakarta, Sabtu (18/12).
Nurhuda menilai keputusan tersebut sangat berat bagi Pemerintah dan pahit bagi calon anggota jamaah umrah serta pemangku kepentingan terkait. Namun, menurut dia, keputusan itu tentu tidak muncul tiba-tiba. Sebelumnya Pemerintah sudah melarang pejabat negara di berbagai tingkatan untuk kunjungan ke luar negeri.
"Kepada masyarakat, sifatnya masih imbauan karena varian Omicron sudah masuk di Indonesia. Pemerintah masih membolehkan ibadah umrah yang akan diberangkatkan perdana pada 23 Desember 2021 setelah hampir dua tahun tidak ada pemberangkatan," ujarnya.
Nurhuda mengajak masyarakat, terutama calon anggota jamaah yang jumlahnya lebih dari 60 ribu orang siap diberangkatkan, untuk bersabar menerima keputusan pemerintah tersebut. Menurut dia, kebijakan itu demi masyarakat di Indonesia secara keseluruhan karena menurut Kementerian Kesehatan varian Omicron ini memiliki karakter yang penularannya lebih cepat daripada varian sebelumnya.
"Menurut Kementerian Kesehatan, memang belum ditemukan kasus kematian dari kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia. Akan tetapi, sebagai langkah antisipatif, sangat penting untuk dilakukan, jangan sampai kejadian-kejadian sebelumnya terulang kembali," katanya.
Politikus PKB itu juga meminta Pemerintah harus melakukan langkah antisipatif sejak dini untuk menghambat laju penularan varian Omicron. Sebelumnya, pemberangkatan jamaah umrah Indonesia kembali ditunda hingga 2022 usai adanya imbauan dari Presiden RI Joko Widodo dan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan bahwa keputusan ini setelah pihaknya menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). "Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jamaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jamaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022, kita berharap kondisi segera membaik," kata Hilman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (18/12).
Menurut dia, secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri. Ia mengakui ada kekecewaan dan kesedihan karena rencana umrah sudah lama tertunda. Namun, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru.