Selasa 21 Dec 2021 09:47 WIB

Waspadai Tanda Kolesterol Tinggi di Jari Kaki

Tanda pada jari kaki ini terjadi ketika kolesterol membatasi aliran darah ke kaki.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda-tanda kolesterol tinggi bisa dirasakan di jari kaki (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Tanda-tanda kolesterol tinggi bisa dirasakan di jari kaki (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung. Sayangnya, kadar kolesterol yang tinggi sangat jarang memicu gejala.

Akan tetapi, kadar kolesterol terkadang dapat memunculkan gejala pada jari kaki. Tanda pada jari kaki ini terjadi ketika kolesterol membatasi aliran darah ke kaki dan menyebabkan perubahan akut. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit arteri perifer.

Baca Juga

"Seiring dengan menyempitnya arteri, kaki tidak mendapatkan darah yang cukup meski sedang istirahat," ungkap Harvard Health, seperti dilansir di Express, baru-baru ini.

Salah satu gejala dari penyakit arteri perifer adalah nyeri dan kesemutan pada kaki dan jari kaki. Gejala ini bahkan bisa sampai mengganggu tidur.

Ada gejala-gejala lain yang juga bisa terjadi pada penyakit arteri perifer. Beberapa di antaranya luka pada kaki atau jari kaki yang tak kunjung sembuh, perubahan warna pada kaki, rambut rontok atau pertumbuhan rambut yang lambat di kaki, dan pertumbuhan kuku jari kaki yang lebih lambat.

Gejala lain yang dapat diperhatikan adalah kulit kaki terlihat mengkilap, tak ada denyut atau hanya ada denyut lemah di kaki, serta rasa sakit atau kram ketika menggunakan tangan, seperti ketika menulis atau merajut. Pada laki-laki, gejala tambahan yang bisa terjadi adalah disfungsi ereksi.

Rasa nyeri akibat penyakit arteri perifer biasanya mereda bila tubuh berdiri atau kaki berjuntai di sisi kasur. Posisi ini dapat membantu darah mengalir dengan lebih baik ke arteri di kaki.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit arteri perifer atau komplikasi lain terkait kolesterol tinggi. Sebagian diantaranya adalah mengatur pola makan dan berolahraga rutin.

Salah satu makanan yang dianjurkan untuk penderita kolesterol tinggi adalah oatmeal. Menurut Mayo Clinic, oatmeal merupakan salah satu makanan terbaik untuk menurunkan kolesterol karena mengandung serat larut.

"(Serat larut) menurunkan kolesterol low density lipoprotein (LDL) Anda, si kolesterol jahat," kata Mayo Clinic.

Serat larut bekerja dengan cara menurunkan penyerapan kolesterol ke aliran darah. Serat larut juga bisa ditemukan pada kacang merah, Brussels sprout, apel, dan pir.

Makanan lain yang juga membantu menurunkan kadar kolesterol adalah ikan dan asam lemak omega 3, almond, serta kacang-kacangan lain. Alpukat dan minyak zaitun juga dapat membantu mengelola kadar kolesterol. 

Sebuah studi pada 2014 mengungkapkan, kadar kolesterol yang tinggi juga bisa dikenali melalui pola tidur. Studi ini menemukan bahwa kadar kolesterol yang tinggi kerap berkaitan dengan kesulitan tidur atau tidur tidak nyenyak.

Temuan ini memang tak bisa serta-merta menjadikan kesulitan tidur sebagai salah satu gejala kadar kolesterol tinggi. Akan tetapi, kesulitan tidur atau tidur tidak nyenyak bisa menjadi dasar untuk mempertimbangkan tes kadar kolesterol.

"Bukan sesuatu yang tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa, bila orang-orang memiliki masalah tidur atau tidur tidak nyenyak, mereka mungkin perlu mempertimbangkan tes darah untuk memastikan apakah mereka memiliki kolesterol yang tinggi," ujar salah satu dokter di Inggis, dr Don Grant, seperti dilansir di Mirror, Kamis (18/11).

Meski kerap tak bergejala, kadar kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang harus ditangani dengan serius. Bila tak terkelola dengan baik, kadar kolesterol tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung dan membuat penderitanya rentan terhadap serangan jantung.

Kadar kolesterol yang tinggi akan membuat lemak menumpuk di dalam pembuluh darah. Penumpukan lemak atau plak ini akan membuat pembuluh darah menyempit sehingga bisa mengganggu aliran darah ke organ penting seperti jantung dan otak.

Terkadang, plak yang menumpuk tersebut bisa terlepas dan menyumbat aliran darah. Penyumbatan ini bisa mendorong terjadinya strok ringan, serangan strok, atau serangan jantung.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menurunkan kadar kolesterol tinggi. Salah satunya adalah menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan menggantinya dengan opsi makanan yang memiliki lemak tak jenuh. Contoh makanan yang disertai lemak tak jenuh adalah ikan makarel, salmon, biji labu, alpukat, kacang almond, dan mede.

Cara lainnya adalah menjauhi lemak trans yang biasanya tersembunyi di balik makanan-makanan olahan, seperti biskuit atau kue. Biasakan untuk membaca label kemasan makanan untuk mengetahui kandungan lemak trans di dalamnya.

Biasakan pula untuk menerapkan pola makan sehat yang kaya akan asupan sayur dan buah. Upayakan untuk menyantap minimal lima porsi sayur dan buah bersama dengan makanan berserat tinggi lain, seperti gandum.

Cara memasak juga turut memengaruhi kadar kolesterol. Salah satu cara memasak yang perlu dijauhi adalah menggoreng dengan banyak minyak. Cara memasak yang dapat menjadi alternatif lebih baik dari menggoreng adalah memanggang, merebus, atau mengukus.

Pola makan yang sehat juga perlu dilengkapi dengan berolahraga rutin. Olahraga ini bisa berupa jalan kaki, menari, bersepeda, berlari, atau bahkan menari. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement