REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah yang sering ditemukan pada kulit bayi adalah ruam popok. Hal tersebut didasarkan pada penelitian dalam Jurnal Ilmu Kebidanan oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang (Poltekkes Kemenkes Semarang) pada November 2019.
Ruam popok berhubungan dengan iritasi eksternal seperti kotoran, bahan popok, urine, mikroorganisme, dan gesekan popok yang berulang. Angka kejadian ruam popok di Indonesia mencapai tujuh sampai 35 persen yang menimpa anak-anak di bawah usia tiga tahun. Kondisi ini biasanya mulai terjadi pada usia beberapa pekan hingga 18 bulan, namun kebanyakan terjadi pada bayi usia enam sampai sembilan bulan. Gangguan kulit ini biasanya menyerang bagian tubuh bayi yang tertutup popok, terutama di area selangkangan
Spesialis Anak Makuku, dr ST Andreas, mengakui salah satu masalah kulit yang dialami anak di seluruh dunia adalah ruam. Hal ini terjadi lantaran lapisan kulit bayi atau anak kecil berbeda dengan lapisan kulit dewasa.
Lapisan kulit anak kecil jauh lebih tipis dan jaringan ikat longgar anak lebih longgar sehingga cairan di dalam kulit anak lebih mudah menguap dan nampak lebih kering. "Lapisan kulit kering ini menyebabkan kulit sensitif dan mudah terinfeksi," ujarnya di sela peluncuran diapers Makuku, belum lama ini.
Dia mengatakan, struktur atau anatomi anak bayi lebih sensitif dan lebih longgar, karena itu ada cara untuk perawatan kulitnya. Bagian kulit anak yang paling sensitif adalah area pemakaian popok. Hal ini penting karena anak memakai popok 24 jam karena itu harus pilih popok yang tepat.
Kriteria popok yang baik, menurutnya, bagaimana memilih popok yang nyaman untuk anak. Popok nyaman itu dilihat dari ukuran. Popok yang mengandalkan berat badan lebih baik dibandingkan patokan usia. Karena kita tidak bisa patok usia anak, pada usia satu atau dua bulan, berat badan sama. Yang paling penting adalah ukuran berdasarkan berat badan.
Selain itu, penting memilih popok yang memiliki daya serap tinggi. Karena anak memakai popok selama 24 jam, maka daerah popok harus kering. Sebab, kalau daerah popok basah, otomatis akan mudah terinfeksi dan mudah ruam.
Popok yang baik juga tidak menggangu pergerakan anak. Popok yang dipilih harus ergonomis, tidak menggangu gerakan anak, tidak menggumpal. Kalau jalan tidak turun ke bawah.
Pilih pula popok yang memiliki bahan nyaman, begitu menyentuh kulit bayi bahan nyaman dan tidak langsung bersentuhan dengan kulit bayi.
Struktur atau anatomi bayi sensitif dan lebih longgar sehingga menyebabkan mudah terinfeksi. Dia menyarankan kulit yang kering harus dilembapkan. Karena itu, disarankan memakai pelembap kulit, rush cream, moisturizer cream, atau baby cream.