REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.
Time frame aksi Pitung adalah antara tahun 1886-1894. Gambaran kehidupan ekonomi orang Betawi pesisir, dalam time frame aksi Pitung tersebut, seperti photo di atas. Pitung adalah orang Betawi pesisir.
Lalu, Apa motif jago Glodok menyerang Pitung di Bandengan pada tahun 1886? Pitung membunuh Jago Glodok itu dengan pistol. Dari mana Pitung dapat pistol?
Hukuman mati dihapuskan kerajaan Belanda pada tahun 1856. Pitung dihukum penjara. Ia loloskan diri dari penjara Mester karena dapat info sepupunya Ji'ih dibunuh Demang Kebayuran. Pitung bunuh Demang Kebayuran dengan pistol. Bagainana begitu mudah Pitung dapat pistol lagi?
Belanda terus menerus melakukan kampane bahwa Pitung perampok tanpa bukti. Ini mengusik sifat kritis pembaca. Seorang pembaca pada tahun 1886 menulis surat pembaca yang mempersoalkan kenapa orang yang betul-betul perampok berat seperti si Conat tak pernah masuk koran.
Menurut Margriet van Tiel nama asli Pitung adalah Solihin. Ini diketahui berdasar surat-surat Pitung dari penjara Mester kepada pengurus mesjid Al Atiq Bukit Duri. Timbul pertanyaan:
1. Apa isi surat-surat Pitung, selain soal nama asli?
Spion Jerman pada PD I kelahiran Indonesia ada nama aslinya. Mata Hari julukan. Apakah Pitung semirip Mata Hari?
2. Bagaimana Pitung dengan intens surat-suratan dengan pengurus Al Atiq. Sudah kenal sebelumnya atau ada penghubung?
Pada sisi lain, ada fakta bila tanpa kesulitan Pitung melarikan diri ke pulau Lingga. Akhirnya Belanda tahu Pitung ke Riau. Assistent Resident Riau mengirim copas laporan Polisi Batavia kepada Raja Riau di pulau Peyengat yang menanyakan keberadaan Pitung di Riau yang menurut dugaan Polisi Belanda Pitung di Tanjung Pinang
Saya menghela nafas, rupanya operasi tangkap Pitung digelar Belanda besar2an. Polisi Belanda pun menperkirakan Pitung lari ke Singapura. Kok? Pengaruh Inggris sudah masuk Singapura.
Ketika pada tahun 1894 Pitung kembali ke Jakarta, polisi Belanda menguntit terus. Pada suatu hari Pitung kepergok di Pondok Kopi, Jakarta Timur, ia langsung ditembak empat peluru. Ini niat.menewaskan, bukan melumpuhkan. Pitung tak lama kemudian tewas.
Dari uraian di atas saya tak dapat simpulkan Pitung kriminal. Orang yang pandai menulis seperti Pitung tak sulit cari duit. Lagi pula kalau dilihat begitu kolosalnya operasi memburu Pitung, sangat mengesankan Pitung ancaman bagi Belanda.
Kalaulah Pitung spion, dia bekerja untuk siBanyak negara Eropa yang ingin gantikan Belanda sebagai penjajah. Mungkin Pitung tak menyadariya. Tampaknya kebencian Pitung pada Belanda yang diexplore user.