Kamis 23 Dec 2021 16:18 WIB

Sudah Booster, Amankah Berkumpul Saat Liburan?

Keluarga masih bisa berkumpul bersama namun tidak dengan skala yang besar.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengingatkan bahwa perkumpulan besar selama libur Natal dan Tahun baru tidak aman meski sudah divaksin dosis ketiga atau booster. Namun dia mengatakan, keluarga masih bisa berkumpul bersama namun tidak dengan skala yang besar.

AS menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru dengan lonjakan infeksi yang dipicu oleh varian virus corona Omicron. Varian itu kini menjadi dominan sehingga memaksa banyak orang untuk membatalkan perjalanan, mempertimbangkan kembali mengunjungi orang yang dicintai, dan memikirkan dengan matang untuk menghadiri pesta liburan.

Baca Juga

"Ada banyak keluarga dan kelompok memiliki 30, 40, 50 orang di mana Anda tidak mengetahui status vaksinasi individu. Itu adalah jenis fungsi dalam konteks Omicron yang tidak ingin Anda datangi," kata Fauci pada pengarahan media Gedung Putih.

Mengutip penelitian dari Afrika Selatan dan Skotlandia, Fauci mengatakan, bukti awal menunjukkan bahwa Omicron memiliki dampak yang tidak parah daripada varian Delta. Namun dia memperingatkan orang Amerika harus tetap berhati-hati.

"Ini kabar baik. Namun, kita harus menunggu untuk melihat apa yang terjadi pada penduduk kita sendiri yang memiliki pertimbangan demografisnya sendiri," katanya.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Rochelle Walensky mencatat rata-rata tujuh hari kasus Covid-19 di AS naik 25 persen dari pekan sebelumnya menjadi sekitar 149.300 kasus per hari. Sedangkan rata-rata kematian harian juga naik 3,5 persen pada angka 1,200.

Menurutnya, Omicron mewakili sekitar 73 persen kasus di seluruh negeri. Setinggi 90 persen kasus di beberapa daerah, seperti negara bagian Atlantik timur, bagian dari Midwest, Selatan, dan negara bagian Pasifik utara. "Peningkatan proporsi Omicron ini yang kami antisipasi dan sudah kami persiapkan," katanya.

Koordinator tanggap Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan, pemerintah AS akan memiliki 265 ribu kursus pengobatan anti-virus Covid-19 Pfizer Inc (PFE.N) yang tersedia pada Januari dan 10 juta pada akhir musim panas. Sementara Food and Drug Administration (FDA) pada Rabu  (22/12) mengesahkan Paxlovid, pil Pfizer untuk orang-orang yang berisiko berusia 12 tahun ke atas.

"Pemerintah akan menyediakan sumber daya apa pun yang dibutuhkan Pfizer untuk produksi dan akan mendistribusikan perawatan ke negara bagian dan lokalitas tanpa biaya segera setelah dikirim," kata Zients.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement