REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkomsel (Persero) membuat teknologi drone yang dapat digunakan untuk menebarkan pupuk dan pestisida pada area persawahan padi. Teknologi tersebut diharapkan dapat diproduksi massal untuk dapat membantu petani meningkatkan efisiensi produksi.
Penggunaan teknologi drone oleh Telkomsel telah diuji dalam penanaman padi perdana dalam program Makmur di Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/12). Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan, penggunaan teknologi drone masih dalam tahap percobaan.
Teknologi itu nantinya akan menjadi bagian dalam ekosistem program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero) yang merupakan kegiatan pendampingan petani dari proses tanam hingga penyerapan hasil produksi.
"Itu (drone) nantinya akan menjadi seperti alat dan mesin pertanian. Ini sudah siap diproduksi (massal)," kata Arya saat ditemui di Desa Sukamanah, Kecamatan Rawamerta, Karawang, Kamis (23/12).
Dia menjelaskan, salah satu alternatif pengadaan drone untuk petani dapat melalui kredit usaha rakyat yang disiapkan oleh PT Bank BRI (Persero). Arya mengatakan, pada tahap awal penggunaan teknologi baru memang memakan biaya, namun dampak jangka menengah panjang mampu menekan biaya produksi.
Teknologi drone Telkomsel yang telah diuji coba tersebut mampu menebar pupuk di hamparan sawah seluar 1 hektare (ha) dalam waktu hanya 10 menit dari saat ini yang membutuhkan waktu lima hingga tujuh hari. Sementara itu, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan hanya dua orang sehingga dapat menghemat ongkos pekerja.
Arya menambahkan, Kementerian BUMN juga mendorong Telkomsel untuk dapat menyiapkan teknologi digital berbasis Internet of Things yang dapat memetakan siklus pertanaman padi dari satelit. Dengan teknologi itu, petani dapat lebih efisien dalam menentukan penggunaan pupuk sehingga hasil panen yang diterima akan optimal.
"Telkomsel harus bisa mencari teknoloi IoT yang lebih jauh sehingga ketika ada kekurangan atau kelebihan pupuk dapat diantisipasi," ujarnya.