REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung adalah salah satu pembunuh paling berbahaya di dunia. Selama bertahun-tahun, kasus serangan jantung dimana jantung berhenti berdetak telah meroket, dan bahkan di kalangan anak muda. Serangan jantung mendadak adalah kondisi yang berpotensi fatal yang dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani tepat waktu.
Jantung manusia dikendalikan oleh impuls listrik, dan ketika impuls ini mengubah polanya, itu dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur yang dikenal sebagai aritmia. Ketika ritme ini berhenti, serangan jantung terjadi. Serangan jantung, di sisi lain, terjadi ketika suplai darah ke jantung terganggu.
Apa saja gejala serangan jantung mendadak? Untuk mengelolanya tepat waktu, berikut gejala awal serangan jantung mendadak yang perlu diwaspadai seperti dilansir dari Times Now News, Kamis (23/12).
1. Sering pingsan
Menurut para ahli medis, gejala awal yang umum dari serangan jantung mendadak adalah mengalami sinkop yang berulang. Sinkop adalah istilah medis untuk pingsan. Biasanya pingsan dihubungkan dengan kurangnya aliran darah ke otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.
2. Nyeri dada
Tanda awal utama serangan jantung mendadak lainnya adalah nyeri dada terus menerus, bahkan ketika Anda tidak melakukan aktivitas berat saat tubuh beristirahat dan bebas dari aktivitas. Dalam hal ini, dokter menyarankan untuk segera melakukan Elektrokardiogram (EKG). Ini adalah tes untuk mengukur aktivitas elektrik atau kelistrikan jantung.
3. Sesak napas
Biasanya, seseorang mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas berat seperti olahraga intens atau hiking. Namun, jika terjadi terlalu sering dan bahkan saat istirahat, itu bisa menjadi gejala peningkatan risiko serangan jantung di dalam.
4. Jantung berdebar
Jantung berdebar-debar adalah tanda lain dari serangan jantung yang harus diwaspadai. Ini terjadi sebagai akibat dari detak jantung yang tidak teratur (aritmia). Oleh karena itu, jika Anda rentan terhadap palpitasi atau terlalu sering mengalaminya, bahkan saat tidak cemas, itu pertanda Anda perlu segera memeriksakan kesehatan jantung.
5. Kelelahan dan pusing
Pasien yang rentan terhadap serangan jantung juga cenderung merasa lemah dan pusing di sekitar episode tersebut. Jika Anda merasa lemah atau pusing, itu bisa mengisyaratkan episode serangan jantung tengah berkembang.