Jumat 24 Dec 2021 05:45 WIB

Ini Ciri Terinfeksi Omicron, Gejala Muncul Lebih Cepat

Gejala seseorang terinfeksi Omicron umumnya muncul tiga hari setelah terpapar.

Gejala seseorang terinfeksi Omicron umumnya muncul tiga hari setelah terpapar (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Gejala seseorang terinfeksi Omicron umumnya muncul tiga hari setelah terpapar (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, 

Oleh: Santi Sopia

Baca Juga

Kemunculan varian omicron telah mengubah kondisi  pandemi secara drastis. Omicron disebut lebih mudah menular daripada delta bahkan bisa menurunkan kekebalan tubuh yang terbentuk dari infeksi sebelumnya maupun vaksinasi.

Meski memiliki kemiripan gejala dengan Covid-19 atau varian sebelumnya, omicron punya ciri tersendiri. Penelitian awal menunjukkan bahwa gejala dari infeksi omicron biasanya berkembang dalam tiga hari. Bagian dari apa yang membuat Covid-19 menjadi virus yang sulit untuk diatasi adalah siklusnya terhadap orang terinfeksi.

Omicron bisa menular dan menyebar tanpa disadari penderitanya. Pada mereka yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, varian sebelumnya, seperti alpha dan delta, biasanya memakan waktu lima atau empat hari sebelum yang terinfeksi memiliki gejala. 

Menurut Ryan Noach, MD, CEO dari perusahaan asuransi kesehatan swasta terbesar di Afrika Selatan, Discovery Health, bukti anekdotal menunjukkan  omicron mungkin memiliki durasi yang lebih pendek. Gejala dari varian biasanya muncul tiga hari setelah terpapar, menurut The Washington Post, dilansir dari BestLife, Jumat (24/12).

Masa inkubasi yang lebih pendek bisa membuat omicron lebih sulit dihentikan dibandingkan varian sebelumnya. Sementara perbedaan satu hari antara paparan dan munculnya gejala mungkin tidak terasa seperti perubahan besar.

Beberapa ahli memperingatkan bahwa itu bisa memiliki konsekuensi besar. Masa inkubasi yang lebih pendek kemungkinan mengartikan seseorang yang terinfeksi omicron juga akan menular lebih cepat dari sebelumnya. 

“Ini dapat membuat virus lebih mudah menyebar sementara juga membuatnya jauh lebih sulit untuk dikendalikan," kata Jennifer Nuzzo, DrPH, seorang ahli epidemiologi di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, kepada The Atlantic.

Jika omicron memiliki masa inkubasi yang lebih pendek, itu akan merusak cara peneliti menguji dan menanganinya, menurut Omai Garner, PhD, ahli mikrobiologi klinis UCLA. Mungkin sulit untuk mendeteksi virus sebelum gejala berkembang menggunakan pengujian. Sayangnya, bahkan tes yang ada lebih sulit digunakan daripada sebelumnya. 

Masa inkubasi yang lebih pendek juga berarti bahwa tingkat virus yang rendah dalam tubuh dapat dengan cepat melonjak, membuat tes negatif yang diterima di pagi hari tidak relevan pada malam hari. Melissa Miller, PhD, ahli mikrobiologi klinis di University of North Carolina mengatakan itu berarti bahwa hasil tes positif yang banyak digunakan dalam jangka waktu satu hingga tiga hari sebelumnya tidak lagi layak dan membuat masa tenggang yang diberikan oleh hasil tes negatif cukup singkat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement