Selasa 28 Dec 2021 12:01 WIB

Mahasiswa Ikuti Pembekalan Sebelum Langsungkan Sertifikasi

Sertifikasi kompetensi merupakan hal yang sangat perlu dan penting.

Mahasiswa Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengikuti pembekalan sertifikasi kompetensi analis program, Sabtu (18/12).
Foto: Dok UNM
Mahasiswa Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengikuti pembekalan sertifikasi kompetensi analis program, Sabtu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembekalan sertifikasi kompetensi analis program untuk mahasiswa, pada program studi (Prodi) Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) digelar secara daring pada Sabtu (18/12), pukul 09.00-12.00 WIB. Frieyadie hadir sebagai narasumber.  Ia  merupakan asesor sertifikasi kompetensi dalam skema programmer/analis program dan juga dosen UNM.

Acara itu  dipandu oleh Nurmalasari yang  juga dosen prodi Sistem Informasi UNM selaku moderator. Kegiatan ini diikuti 702 mahasiswa semester 7 yang akan menjalani sertifikasi.

Frieyadie mengatakan, sertifikasi kompetensi merupakan hal yang sangat perlu dan penting dilakukan, agar setiap lulusan dapat menunjukkan kompetensi dalam bidangnya masing-masing.

“Sertifikasi kompetensi skema analis program, merupakan salah satu sertifikasi dalam bidang teknologi informasi (TI) profesional, untuk lulusan prodi Sistem Informasi,” katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/12).

Dalam skema sertifikasi ini, jelasnya, mahasiswa harus mampu menganalisis program perangkat lunak dengan 10 unit kompetensi yang akan diujikan.

“Sepuluh unit kompetensi itu, yakni menganalisis skalabilitas perangkat lunak, menggunakan SQL, menerapkan basis data, mengimplementasikan algoritma pemrograman. Selain itu, membuat dokumen kode program, melakukan debugging, melakukan profiling program, melaksanakan code review, melaksanakan pengujian unit program serta melaksanakan pengujian integrasi program,” paparnya.

Sementara itu, Anton, selaku dekan Fakultas Teknologi Informasi UNM menyebutkan, pembekalan ini dilaksanakan dengan pemaparan materi oleh narasumber dan diikuti oleh peserta dari para mahasiswa yang akan disertifikasi.

“Dengan dilaksanakannya acara ini, semoga bisa menambah ilmu dan wawasan serta bermanfaat bagi mahasiswa, dalam mempersiapkan secara teknis, pelaksanaan ujian sertifikasi kompetensi dan gambaran umum tentang sertifikasi kompetensi skema analis program ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement