Selasa 28 Dec 2021 22:03 WIB

Studi: Omicron Kurang Mampu Menyusup ke Paru-Paru

Omicron kurang mampu menyusup ke paru-paru dibandingkan varian lain.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Omicron kurang mampu menyusup ke paru-paru dibandingkan varian lain (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Omicron kurang mampu menyusup ke paru-paru dibandingkan varian lain (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut studi awal sel manusia di laboratorium, varian omicron dari SARS-CoV-2 mungkin kurang mampu dalam menyusup ke paru-paru dan menyebar dari sel ke sel. Terutama jika dibandingkan dengan versi lain dari virus corona. 

Ini mungkin membantu menjelaskan mengapa beberapa data awal dari negara-negara seperti Afrika Selatan dan Inggris menunjukkan strain tersebut menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah. Akan tetapi meskipun omicron mungkin tidak menyerang sel paru-paru secara efisien, studi baru menegaskan varian tersebut menghindari sebagian besar antibodi yang dibuat oleh individu yang divaksinasi penuh. Mirip dengan penelitian lain, tim menunjukkan dosis penguat dari vaksin Pfizer secara signifikan meningkatkan kekuatan netralisasi antibodi orang yang divaksinasi. 

Baca Juga

"Meskipun kami masih mengharapkan penurunan kekebalan terjadi dari waktu ke waktu," penulis senior Ravindra Gupta, seorang profesor mikrobiologi klinis di Cambridge Institute for Therapeutic Immunology and Infectious Diseases, seperti dilansir dari laman Live Science, Selasa (28/12).

Penelitian ini belum ditinjau oleh rekan sejawat atau diterbitkan dalam jurnal ilmiah, tapi temuan tersebut mengisyaratkan mutasi omicron menghadirkan virus dengan pedang bermata dua. "Virus menjadi lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan, tapi mungkin telah kehilangan sebagian dari kemampuannya menyebabkan penyakit parah," ujat Gupta. 

Meskipun demikian, para ilmuwan masih perlu memastikan hasil percobaan di laboratorium ini cocok denganyang terjadi pada pasien manusia, dan mutasi omicron benar-benar memengaruhi tingkat keparahan infeksi. Data dari Afrika Selatan, Inggris dan negara-negara lain menunjukkan infeksi omicron mungkin kurang parah, tapi tingkat latar belakang kekebalan dari infeksi alami dan vaksinasi membuat hasil ini sulit untuk ditafsirkan.

"Kami berspekulasi bahwa semakin efisien virus menginfeksi sel kami, semakin parah penyakitnya," kata Gupta dalam pernyataannya.

Fakta bahwa omicron tidak begitu baik dalam memasuki sel paru-paru dan menyebabkan lebih sedikit sel yang menyatu dengan tingkat infeksi yang lebih rendah di laboratorium menunjukkan varian baru ini dapat menyebabkan penyakit terkait paru-paru yang kurang parah.

Studi masa depan perlu mengkonfirmasi eksperimen di laboratorium ini diterjemahkan ke dalam tubuh manusia. Sementara itu, percobaan tim dengan antibodi menegaskan untuk mencapai perlindungan maksimal terhadap varian tersebut, orang harus mendapatkan suntikan booster secepatnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement