Rabu 29 Dec 2021 05:25 WIB

Minum Air Putih yang Didiamkan Semalaman, Amankah?

Membiarkan air terbuka selama 12 jam menyebabkan perubahan molekuler dalam air.

Minum air putih yng didiamkan semalaman, amankah? (ilustrasi).
Foto: Sciencealert
Minum air putih yng didiamkan semalaman, amankah? (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menuangkan segelas air untuk diri sendiri dan menenggaknya sekaligus sekilas seperti tindakan sederhana. Namun Anda akan terkejut mengetahui bahwa ada beberapa detail kecil dalam hal air minum yang mungkin berdampak besar pada kesehatan. 

Mulai dari berapa lama air disimpan di dalam gelas hingga bagaimana Anda meminumnya, semuanya sangat penting untuk menghidrasi diri dan memuaskan dahaga. Asupan air yang cukup sangat penting bagi setiap makhluk hidup.

Baca Juga

Air tidak hanya menghidrasi tetapi juga menghilangkan racun dari tubuh, melumasi sendi, dan membantu fungsi organ lain. Secara keseluruhan, air memiliki beberapa peran untuk menjaga Anda tetap sehat dan bugar.

Jadi, ketika salah minum air, Anda kehilangan Pernahkah Anda merasakan adanya perubahan rasa pada cairan saat Anda meminum segelas air putih dalam waktu lama atau semalaman? Anda merasakan perubahan rasa karena karbon dioksida. 

Dilansir di laman Times of India, Selasa (28/12), membiarkan air terbuka selama 12 jam menyebabkan perubahan molekuler dalam air. Karbon dioksida di udara mulai bercampur dengan air, mengurangi tingkat pH yang membuatnya tidak enak. Bukan berarti air ini tidak aman untuk dikonsumsi. 

Meminum air yang tidak tertutup juga berarti memakan semua kotoran yang ada di lapisan atasnya. Anda mungkin tidak dapat melihatnya, tetapi percayalah, ada jutaan bakteri dari mereka.

Normal bagi orang untuk bangun pada pagi hari dan minum air yang tersisa semalaman di meja samping, baik itu dari dalam botol atau gelas. Atau terkadang Anda bahkan meneguk air dari botol yang disimpan di mobil selama berhari-hari. 

Minum air dari botol, terutama jika Anda meneguk langsung dengan meletakkan mulut di tepi botol, sama sekali tidak aman. Itu karena ketika Anda meletakkan mulut di tepi botol, kulit mati, debu, dan keringat yang menutupi kulit hanyut kembali di sisa air. Bahkan air liur Anda yang mengandung jutaan bakteri tercampur dalam air botol.

Jika air didiamkan beberapa saat, terutama pada suhu hangat, bakteri cenderung berkembang biak dengan cepat. Ketika Anda meminum air yang sama lagi, maka akan menemukan jalan masuk ke tubuh Anda, meningkatkan risiko berbagai masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Risiko sakit lebih tinggi akan terjadi ketika Anda berbagi botol air dengan seseorang yang menderita penyakit menular.

Jika memungkinkan, isi gelas Anda dengan air segar. Jika Anda menyimpan botol di nakas Anda, jangan minum langsung dari botolnya. 

Sediakan gelas dengan penutup bersama dengan botol air Anda. Ketika Anda bangun pada pagi hari, hindari minum air dari botol yang sama. Juga, ganti air botol setiap hari. 

Saat Anda akan keluar, cobalah untuk tidak minum air dengan meletakkan mulut Anda di tepi botol. Ganti juga air botol yang disimpan di mobil setiap hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement