Kamis 30 Dec 2021 07:15 WIB

Dosen UMM Kembangkan Produk UKM Desa Pandanrejo

Desa ini juga memiliki banyak UKM yang dapat melangsungkan kearifan lokal setempat.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan pendampingan dalam pengolahan makanan sehat dan //rebranding// produk pada 15 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di  Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Foto: dok. Humas UMM
Tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan pendampingan dalam pengolahan makanan sehat dan //rebranding// produk pada 15 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di  Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --Tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memberikan pendampingan untuk mengembangkan pariwisata lokal. Kali ini mereka membantu dalam pengolahan makanan sehat dan rebranding produk pada 15 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di  Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Salah satu tim dosen, Prof Elfi Anis Saati menjelaskan, Desa Pandanrejo tidak hanya terkenal akan pariwisata. Desa ini juga memiliki banyak UKM yang dapat melangsungkan kearifan lokal setempat. Namun UKM-UKM tersebut belum mampu untuk mengembangkan produk dan membuat branding yang bagus.  "Tim dosen UMM menggelar berbagai pelatihan dan penyuluhan untuk meningkatkan daya saing UKM di desa Pandanrejo," ucap Elfi.

Baca Juga

Sejauh ini, Elfi dan tim telah melakukan dua kali pendampingan yaitu  pada 15 Desember dan 24 Desember. Pada pendampingan pertama, tim menjalankan beberapa program yakni pelatihan pengolahan produk yang sehat serta teknologi pengemasan makanan. Selain itu, juga memberikan praktik pembukuan sederhana, penjualan di sosial media, serta membuat tempat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk pemasaran produk.

Koordinator Halal Center UMM ini mengungkapkan, pelatihan pertama mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Pada pelatihan pertama, tim dosen UMM memilih empat produk unggulan dari 26 produk UKM untuk dikembangkan. Empat produk tersebut meliputi jamu instan, jamu minuman segar, telur asin dan kripik (pisang).

“Alasan kami memilih empat produk tersebut karena manfaatnya yang dapat meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi seperti ini,” ungkap dosen Teknologi Pangan UMM tersebut dalam keterangan pers Rabu (29/12).

Pada pelatihan yang kedua, pembinaan menyasar pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Melalui kegiatan ini, tim menghadirkan empat perwakilan dosen dari bidang-bidang terkait untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di UKM.

Setelah melakukan evaluasi dari dua pelatihan tersebut, Elfi dan tim berencana membuat pelatihan lanjutan untuk ke depannya. Beberapa di antaranya yang sudah direncanakan adalah UKM naik kelas. "Lalu lenanganan stunting melalui penyediaan pangan segar, serta peningkatan mutu kelola UKM,” kata Elfi.

Dalam pengembangan desa Pandanrejo, Elfi tidak sendiri. Ia ditemani oleh empat orang anggota yaitu Arfida Boedirochminarni, Eko Budi Cahyono, Hutri Agustino, Ruly Inayah Ramadhoan, dan beberapa mahasiswa UMM. 

Elfi berharap program ini dapat mempercepat perbaikan mutu produk dari segi identitas produk, inovasi kemasan, dan pembuatan label yang menarik. Selanjutnya, dapat meningkatkan daya tarik konsumen serta mendongkrak promosi produk UKM. Selain itu juga meningkatkan pendapatan UKM-UKM di desa Pandanrejo.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement