Ahad 02 Jan 2022 13:28 WIB

Konsumsi Minuman Instan Berlebihan Bisa Gandakan Risiko Kanker Usus

Kanker usus sering dianggap sebagai kanker pembunuh terbesar kedua.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Mengonsumsi minuman manis secara berlebihan bisa menggandakan risiko kanker usus (ilustrasi).
Foto: Flickr
Mengonsumsi minuman manis secara berlebihan bisa menggandakan risiko kanker usus (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker usus sering dianggap sebagai kanker pembunuh terbesar kedua. Kanker usus disebabkan oleh sel-sel yang berubah dan tumbuh di usus besar, yang terdiri dari usus besar dan rektum. 

Sel kanker membelah dan berkembang biak dalam tubuh dengan sangat cepat sehingga penyakit ini bisa sangat sulit dideteksi dan sering kali menurunkan tingkat kelangsungan hidup. Dengan memperhatikan gaya hidup sehat, Anda bisa membuat perbedaan. Makanan dan minuman tertentu dapat memengaruhi risiko mengidap kanker sejak awal.

Baca Juga

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Gut mengungkapkan hubungan antara minuman manis instan dan risiko kanker usus.  Mengonsumsi minuman manis instan setiap hari dapat menggandakan risiko terkena kanker usus. Bahkan risiko ini bisa terkena sebelum Anda menginjak usia 50 tahun, khususnya bagi perempuan. Ditemukan juga 12 persen penduduk Amerika Serikat (AS) yang minum lebih dari tiga porsi minuman jenis itu setiap hari. Studi dari Gut memantau 95.464 peserta selama 24 tahun dengan mempertimbangkan apa yang mereka makan dan minum, serta riwayat keluarga dengan kanker usus dan gaya hidup mereka.

Selama bertahun-tahun ditemukan bahwa 109 perempuan menderita kanker usus sebelum usia 50 tahun. Asupan minuman manis yang lebih tinggi pada masa dewasa, ternyata berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi.

Mereka yang minum dua atau lebih porsi minuman jenis itu setiap hari dianggap dua kali lebih mungkin terkena kanker usus, dibandingkan dengan perempuan yang minum kurang dari satu porsi dalam sepekan. Setiap porsi minuman setiap hari dikaitkan dengan risiko 16 persen lebih tinggi, yang naik menjadi 32 persen per porsi harian selama masa remaja.

Jika minuman ini diganti dengan minuman dengan pemanis buatan, kopi, susu semi skim, atau susu murni, risiko kanker usus lebih rendah 36 persen. Meskipun ini adalah studi observasional yang tidak dapat menentukan penyebabnya, disimpulkan bahwa konsumsi minuman manis dapat berkontribusi pada timbulnya kanker usus dini.

"Mengurangi asupan dan/atau (menggantinya) dengan minuman sehat saat remaja dan dewasa muda, dapat berfungsi sebagai strategi yang ditindaklanjuti untuk mengurangi beban kanker usus yang berkembang sebelum usia 50 tahun," tulis penelitian itu lebih lanjut.

Kanker usus adalah kanker paling umum keempat di Inggris. Menurut situs web NHS, lebih dari 90 persen orang dengan kanker usus memiliki satu atau kombinasi dari gejala berikut:

1. Perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus (buang air besar lebih sering, dengan buang air besar yang lebih encer, dan terkadang sakit perut). 

2. Darah dalam feses tanpa gejala ambeien lainnya (wasir). Ini membuat kecil kemungkinan penyebabnya adalah wasir.

3. Sakit perut, ketidaknyamanan, atau kembung, selalu disebabkan oleh makan. Ini dapat mengakibatkan pengurangan jumlah makanan yang dimakan dan penurunan berat badan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement