REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gatal-gatal pada kulit bisa dipicu banyak hal, termasuk karena kulit kering, alergi, eksim, atau penyebab lain. Akan tetapi, bila terus berkelanjutan, masalah kulit perlu diwaspadai lantaran bisa menjadi indikator kondisi kesehatan yang lebih besar.
Menurut para ahli, kulit kering dan gatal berpotensi menjadi tanda awal penyakit ginjal. Kidney Care UK mengungkap, hampir 50 persen pasien penyakit ginjal kronis lanjut (ACKD) yang mereka tangani mengalami gatal tak tertahankan yang dikenal sebagai pruritus.
Sejak awal, penyakit ginjal tidak datang dengan banyak gejala. National Kidney Foundation (NFK) menjulukinya sebagai pembunuh diam-diam. Penyakit ginjal tercatat memengaruhi lebih dari 37 juta orang di Amerika Serikat.
Bagi sejumlah pasien, gejalanya dapat berkembang dengan sedikit atau tanpa terlihat sama sekali. Kondisi tersebut ditengarai cenderung mengarah pada gagal ginjal kronis (CKD) atau penyakit ginjal stadium akhir (ESRD).
Ketika ginjal sehat, beberapa tugas utamanya adalah membantu menjaga tulang tetap kuat dan mempertahankan jumlah mineral yang tepat dalam darah. Apabila ginjal tidak dapat mengatur jumlah mineral dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, hal itu dapat menyebabkan kulit kering atau gatal.
Rasa gatal semakin menjadi-jadi ketika fungsi ginjal memburuk. Dalam sebuah penelitian tahun 2010 yang diterbitkan dalam jurnal klinis American Society of Nephrology, para peneliti mempelajari 103 pasien AS yang memiliki pruritus uremik (rasa gatal yang secara khusus disebabkan gagal ginjal kronis).
Semua pasien yang dianalisis dalam studi sedang menjalani dialisis atau cuci darah. Dalam kuesioner, pasien ditanya seberapa sering mereka terganggu oleh rasa gatal di kulit. Hasilnya, 84 persen pasien merasa gatal setiap hari atau hampir setiap hari.
Sejumlah 59 persen pasien juga menyatakan bahwa mereka mengalami gatal setiap hari/hampir setiap hari selama lebih dari satu tahun. Baik gejala ringan ataupun besar, menurut para pakar, pruritus dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang.
Dalam studi lain pada 2019 yang diterbitkan di American Society of Nephrology, para peneliti memeriksa 3.780 pasien dengan CKD. Temuan studi menunjukkan bahwa 24 persen peserta memiliki pruritus dalam tingkatan sedang hingga ekstrem.
Pasien dengan pruritus menunjukkan kualitas kesehatan mental dan fisik yang lebih buruk daripada pasien tanpa pruritus. Partisipan dengan kulit gatal juga memiliki peluang lebih besar untuk mengalami tidur gelisah dan depresi.
Penulis studi, Nidhi Sukul, menyampaikan bahwa salah satu tujuan utama pengelolaan penyakit kronis adalah meringankan gejalanya. Namun, hal tersebut hanya mungkin dilakukan jika profesional medis menyadari penderitaan yang dialami pasien.
"Penelitian ini memberi kita pandangan internasional yang unik tentang betapa pentingnya menanyakan pasien dengan penyakit ginjal kronis mengenai apa dan bagaimana pruritus berdampak bagi mereka," kata Sukul, dikutip dari laman BestLife Online, Rabu (5/1/2022).
Selain gatal, Mayo Clinic mencatat bahwa pengidap gagal ginjal kronis juga dapat mengalami mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan. Berkonsultasi dengan dokter tentang gejala itu dapat membantu mencegah penyakit ginjal dini berkembang menjadi gagal ginjal.
Untuk menentukan secara pasti penyebab gatal, pastikan menghubungi dokter atau datang ke fasilitas kesehatan. Tes alergi, tes darah, tes gambar, dan biopsi kulit adalah beberapa pengujian yang dapat membantu mendiagnosis pruritus.