REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia membutuhkan sembilan juta digital talent sebelum 2035 atau sekitar 600 ribu orang dengan keahlian digital diperlukan setiap tahun. Untuk itulah, ARS University bergerak berinisiatif untuk berkontribusi mengisi kebutuhan talenta digital tersebut
"Langkah ini diambil karena melihat peluang besar," Warek Bidang Kerja Sama & Inovasi Dr Wiseto Agung dalam siaran persnya, Jumat (7/1).
Menurutnya, sebagai Perguruan Tinggi yang dikenal sebagai Kampus Digital tentu tertantang untuk dapat mengambil bagian dalam melahirkan para digital talent yang dapat memberikan kontribusi nyata secara nasional. Bahkan, tidak main-main ARS University menargetkan pada tahun 2026 sekitar 25 persen mahasiswanya sudah menjadi Digitalpreneur sebelum wisuda.
“Pentingnya ARS University berkontribusi terhadap masyarakat, agar menghantarkan anak muda Indonesia sukses menjadi Digital Talent & Digitalpreneur. Sehingga, ARS University mentargetkan pada tahun 2026 sejumlah 25 persen dari mahasiswanya sudah menjadi Digitalpreneur sebelum wisuda," paparnya.
Selain itu, kata dia, dilakukan workshop yang dilengkapi dengan sharing session oleh Koordinator StARSup Incubator Iris Fatia Maharani SIP MPd yang berbagi pengalaman menghasilkan startup mahasiswa yang meraih beberapa penghargaan di 2021.
Dalam diskusi yang cukup hangat, kata dia, disepakati 35 ide-ide untuk memecahkan berbagai masalah, yang akan divalidasi bersama para mahasiswa dengan didampingi para mentor & dosen pembimbing.
Kegiatan pun, ditutup dengan harapan dari Warek bidang Akademik Dr A Rohendi SH MH yang meminta agar para dekan, kaprodi, dosen dapat memotivasi para mahasiswanya bersama-sama menjalankan program ini sebagai bagian dari kegiatan Kampus Merdeka. Sehingga, dapat berkontribusi maksimal bagi kemaslahatan bersama.