REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di galaksi terdekat, terdapat bintang mati langka yang meletus menjadi ledakan raksasa. Peristiwa ini mungkin tidak begitu aneh. Namun, untuk pertama kalinya, perubahan kecerahannya selama peristiwa ini telah didokumentasikan secara rinci. Peristiwa ini memberi para ilmuwan jendela untuk memahami proses yang menghasilkan suar raksasa ini.
Dilansir dari Science Alert, Senin (10/1/2022), bintang tersebut adalah jenis bintang neutron ekstrim yang disebut magnetar. Bintang terletak hingga 13 juta tahun cahaya di Silver Coin galaxy (NGC 253), dan pada puncak letusannya selama 160 milidetik. Bintang neutron ini memancarkan energi sebanyak Matahari melakukannya dalam 100 milenium.
“Bahkan dalam keadaan tidak aktif, magnetar bisa 100 ribu kali lebih bercahaya daripada Matahari kita, tetapi dalam kasus kilatan yang telah kita pelajari-GRB 2001415- energi yang dilepaskan setara dengan energi yang dipancarkan Matahari kita dalam 100 ribu tahun,” kata astrofisikawan Alberto J. Castro-Tirado dari Institut Astrofisika Andalusia di Spanyol.
Semua bintang memiliki keanehan dan kekhasannya. Namun, magnetar merupakan salah satu yang paling aneh. Mereka adalah bintang neutron, yang sudah menarik-inti mati yang runtuh dari bintang yang dulu sangat besar, hingga sekitar 2,3 kali massa Matahari, dikemas ke dalam bola ultrapadat yang hanya berdiameter 20 km (12,4 mil).