REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Diet merupakan salah satu cara yang banyak dilakukan untuk menurunkan berat badan. Ada beragam jenis diet yang ditawarkan saat ini, mulai dari diet rendah karbohidrat, intermittent fasting, diet vegan, diet ketogenik dan lainnya.
Perlu diperhatikan jenis-jenis diet aman dan sehat untuk menurunkan berat badan. Ahli gizi dari UGM, Rahadyana Muslichah mengatakan, diet harus memperhatikan kondisi tubuh dan melalui pendampingan dari profesional seperti ahli gizi.
Diet yang berhasil dilakukan satu individu tidak lantas bisa diterapkan individu lain karena masing-masing memiliki kebutuhan harian berbeda. Diet untuk turunkan berat badan tidak boleh sembarang mengikuti cara yang sukses dipakai orang lain.
"Jadi, tidak bisa meniru program diet yang populer dilakukan karena program diet sebisa mungkin personalized mempertimbangkan kondisi klien," kata Rahadyana, Rabu (12/1).
Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini merekomendasikan, program diet dibuat khusus untuk individu itu sendiri memperhatikan panduan gizi seimbang. Juga disusun agar aman dilakukan, tidak sampai malah mengganggu fungsi tubuh.
Serta, lanjut Rahadyana, program diet yang dipilih harus tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari secara optimal. Ia mengingatkan, kondisi setiap orang itu berbeda-beda, sehingga ada kondisi kesehatan yang menyertai masing-masing orang.
"Bisa jadi misal diet A itu cocok untuk seseorang, tapi tidak cocok atau tidak aman untuk tubuh orang lain," ujar Rahadyana.
Maka itu, ia menyarankan, saat penentuan program diet dilakukan lewat konsultasi dengan profesional. Sebab, diet bukan sekadar turunkan berat badan hingga posisi ideal, namun harus perhatikan komposisi tubuh seperti persentase lemak dan otot.
Melalui konsultasi ke profesional program diet disusun setelah melalui rangkaian asesmen secara komprehensif. Antara lain mencari akar persoalan penyebab berat badan berlebih dari pola atau kebiasaan makan dan pola aktivitas sehari-hari.
Dari asesmen, nanti profesional akan membantu dalam menyusun program diet yang sesuai kondisi tubuh. Menu diet yang disusun disesuaikan kemampuan individu. Misalnya anggaran terbatas, akan diberikan contoh bahan makan yang terjangkau.
"Program yang disusun bersifat jangka panjang seperti perbaiki pola makan untuk mengurangi asupan energi secara bertahap. Penurunan berat badan yang sehat itu yang tidak drastis atau instan, penurunan yang sehat 0,5-1 kilogram per pekan," kata Rahadyana.
Rahadyana Muslichah menerangkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan kombinasikan diet dan olahraga. Untuk diet dilakukan menerapkan pengurangan asupan kalori setelah menghitung kebutuhan harian tubuh.
Lalu, atur porsi makan mengikuti panduan gizi seimbang. Diet itu bukan berarti harus menghindari berbagai jenis makanan. Pasalnya, semua jenis zat gizi tetap diperlukan tubuh, hanya porsi makannya diatur sesuai prinsip gizi seimbang.
Pilih protein rendah lemak seperti ikan, daging putih, telur dan susu rendah lemak. Variasikan pemenuhan karbohidrat. Misal, tidak dengan nasi putih saja, variasikan bahan pangan lain seperti singkong, ubi atau beras merah penuh serat.
Jangan lupa perbanyak konsumsi sayur dan buah. Lalu, pilih camilan sehat diet dengan kandungan rendah kalori. Adapun pilihan camilan rendah kalori yang bisa dikonsumsi saat diet seperti buah yang bisa diolah jadi jus atau buah potong.
"Saat jalani diet sebaiknya batasi konsumsi makanan tinggi gula, garam, minyak dan lemak agar berat tidak melonjak. Kemenkes merekomendasi batas asupan porsi gula empat sendok makan, garam satu sendok teh dan lemak lima sendok makan per hari," ujar Rahadyana.
Diet juga perlu dibarengi aktivitas fisik atau olahraga karena akan lebih cepat menurunkan persentase lemak tubuh. Olahraga yang direkomendasikan 150 menit satu pekan. Antara lain jogging atau bersepeda, kombinasi sit up, push up dan plank.
"Kunci diet sebenarnya berusaha menargetkan perubahan pola hidup, termasuk pola makan dan olahraga. Hal ini memang butuh waktu, tidak bisa dilakukan secara instan dan harapannya ini bisa dipraktekkan terus meski berat badan sudah turun," kata Rahadyana.