Jumat 14 Jan 2022 06:10 WIB

Memahami Perbedaan Vaksin Booster Homolog dan Heterolog

Vaksin booster heterolog adalah salah satu kebijakan pemerintah.

Red: Nidia Zuraya
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) untuk warga lanjut usia (lansia) di Puskesmas Semplak, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/1/2022).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) untuk warga lanjut usia (lansia) di Puskesmas Semplak, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan vaksin booster homolog dan heterolog dibedakan atas platform pembuatan namun memiliki efikasi yang sama baiknya bagi daya tahan tubuh terhadap risiko penularan Covid-19."Vaksin booster diberikan setelah seseorang mendapatkan vaksin primer dosis lengkap, bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan yang diberikan secara homolog dan heterolog," kata Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Menurut Nadia, homolog artinya dosis ketiga menggunakan jenis vaksin yang sama dengan dosis satu dan kedua. Sedangkan heterolog menggunakan vaksin ketiga dengan jenis yang berbeda.

Baca Juga

Ia mengatakan perbedaan jenis vaksin terletak pada platform vaksin. Misalnya Sinovac yang dibuat dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan, AstraZeneca menggunakan adenovirus atau virus adeno hidup yang telah dimodifikasi sebagai 'pengirim' protein khusus.

Vaksin lainnya adalah Moderna dan Pfizer yang sama-sama berplatform mRNA atau messenger RNA. Vaksin mRNA merupakan jenis vaksin baru.