REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lelaki asal Semarang bernama Gustaf Al Ghozali atau dikenal Ghozali mendadak viral di media sosial karena meraup miliaran rupiah dari penjualan Non Fungible Token (NFT). Di salah satu pasar NFT, OpenSea, Ghozali menjual selfie-nya yang diambil selama lima tahun.
Kesuksesan Ghozali mendapat respon beragam dari warganet Indonesia. Selain mendukung dan mencacinya, ada warganet yang mengikuti jejak Ghozali di OpenSea. Mereka tidak hanya menjual karya seni, tetapi ada yang menjual makanan hingga kartu tanda penduduk (KTP).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, OpenSea sudah dipenuhi sejumlah NFT “receh.” NFT yang dijual warganet beragam. Misal, akun Lord Kang SeLfie Indonesia, menguggah jepretan selfienya dengan ekspresi yang berbeda. Mulai dari senyum, ketawa, hingga tidur. Salah satu NFT-nya berjudul “Sleepy creepy” seharga 0,0009 ETH atau 2,95 dolar Amerika.
Selain selfie, ada juga yang menjual menu makanan Indonesia seperti ayam geprek. Jika Anda mencoba mengetik “Ayam geprek” di bagian “Search items,” akan ada puluhan NFT ayam geprek yang terlihat. Ayam geprek NFT milik akun Airlangga999 sudah mencapai harga 30 ETH atau sekitar 98 ribu dolar Amerika.
Salah seorang pengguna, Ahmad Sofyan, juga ikut mengunggah NFT-nya di OpenSea setelah melihat kesuksesan Ghozali. Dia mengisi akun OpenSeanya dengan foto kucing karena ia sangat menyukai kucing. NFT-nya yang berjudul “Kucing warteg” menarik perhatian warganet dengan harga 0,008 ETH atau 26,18 dolar Amerika.
“Awalnya iseng, ikutin orang-orang. Kebetulan saya suka kucing,” kata Ahmad kepada Republika.co.id, Senin (17/1).
Sejak awal, Ahmad memang tidak serius, hanya mengikuti tren NFT yang lagi hits. Jika nantinya ada tawaran yang tinggi untuk salah satu NFT-nya, Ahmad berencana akan serius dalam dunia NFT.
“Saya tidak berharap dapat uang banyak seperti Ghozali. Tapi kalau suatu saat viral dan seperti dia dapat uang banyak, mungkin akan dibuat serius,” ujar dia.
Namun, kelatahan warganet Indonesia dalam dunia NFT menimbulkan kekhawatiran. Sebab, selain foto “receh,” ada akun yang menjual KTP Indonesia di OpenSea. Entah alasan apa orang tersebut berani menjual data dirinya atau kemungkinan akun yang mengunggah KTP bukan pemilik asli. Kabar tersebut diungkapkan oleh akun Twitter @WahRusuh.
“Tau apa yang terjadi kalau ada tren yang hype di Indonesia? Anomali! Setelah ramai NFT Ghozali, ada yang buat akun dan jual foto selfie KTP,” kata @WahRusuh.
Ketika ditelusuri Republika.co.id, akun OpenSea dengan nama Indonesian Identity Card (KTP) sudah tidak aktif. Ketika Republika mencoba mencari dengan kata kunci “Indonesian Identity Card,” tidak ada akun di OpenSea atau unggahan KTP yang memperlihatkan data diri. Namun, saat mencoba kata kunci “KTP,” masih menyisakan satu NFT yang menampilkan NIK seseorang tanpa data diri lain. NFT tersebut diunggah oleh akun KTP3175 dan belum ada yang membelinya.