Selasa 18 Jan 2022 14:13 WIB

Translokasi Harimau Jaga Keseimbangan Ekosistem

Pada kasus mitigasi konflik satwa liar, translokasi pertimbangan pilihan terakhir.

Oleh : Heka Hertanto, Ketua Umum Artha Graha Peduli

REPUBLIKA.CO.ID, Peristiwa translokasi harimau dilakukan di sejumlah negara di dunia. Harimau di seluruh pedalaman hutan lebat di daratan Asia Tenggara dan beberapa pulau di Indonesia. Diposisikan sebagai puncak rantai makanan, harimau menjaga keseimbangan ekosistem dan dengan melindungi mereka kita dapat melestarikan seluruh lanskap keanekaragaman hayati.

Kelangsungan hidup jangka panjang spesies konservasi unggulan ini, sekarang tergantung pada nilai keseimbangan. Tahun 2010, para menteri dari 13 negara yang masih memiliki populasi harimau liar berkomitmen menerapkan langkah-langkah menggandakan populasi kucing besar di alam pada 2022.

Sekitar 400-500 harimau sumatera di Indonesia dalam status terancam punah. Jumlahnya menurun seiring meluasnya perusakan habitat hutan mereka, terutama karena penebangan dan perluasan perkebunan sawit dan kayu pulp. 

Saat ini, hanya dua populasi di seluruh pulau yang mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjangnya dengan masing-masing lebih dari 30 betina berkembang biak. Terlebih lagi, kedua kelompok harimau ini sekarang berada di bawah ancaman serius proyek pembangunan jalan yang telah direncanakan.

photo
Seekor Harimau Benggala (Panthera tigris tigris) berada di kandang Bandung Zoological Garden, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (5/5). (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Seperti di banyak tempat lain di Asia Tenggara, pemburu membidik harimau di Sumatera untuk diperdagangkan secara ilegal di dalam dan luar negeri. Menurut IUCN, setidaknya 50 harimau sumatera dibunuh di Indonesia setiap tahun antara tahun 1998 dan 2002 untuk diperdagangkan maupun akibat konflik manusia dengan harimau.

Konflik harimau sumatera dengan manusia terus berlanjut. Sebut saja data pada tahun 2021 yakni pada Agustus 2021 ditemukan sembilan harimau sumatera mati mengenaskan rata-rata terjerat pada 13 Agustus 2021 di Aceh Tenggara, penangkapan penjual kulit harimau, barang bukti tiga kulit. Lalu pada 25 Agustus 2021 di Aceh Selatan, tiga harimau mati terjerat.

Baca Juga: Cerita Mendebarkan Tiga Jam Mengawal Translokasi 5 Harimau Sumatera

Selanjutnya pada 11 September 2021 di lampung, satu kulit harimau ditemukan saat akan diselundupkan di pelabuhan Bakauheni. Selanjutnya pada 24 September 2021,  pemburu ditangkap membawa satu kulit harimau di kampar, Riau. Kemudian pada 17 Oktober 2021, satu ekor harimau mati terjerat di Bengkalis, Riau.

 

Kematian satwa yang berkonflik dengan manusia akan sulit bagi individu satwa liar dalam membangun kembali populasi liar khususnya harimau sumatera. Selama beberapa dekade terakhir, translokasi sebagai cara mengurangi pemangsaan hewan ternak oleh satwa karnivora besar. Namun, biasanya pada kasus mitigasi konflik satwa liar, translokasi dipertimbangkan sebagai pilihan terakhir.

photo
Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) berendam dikandangnya di Solo Zoo Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/4/2021).(ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Secara umum satwa karnivora yang ditranslokasikan karena terlibat konflik menunjukkan kemampuan bertahan hidup dan kemampuan reproduksinya rendah, cenderung mengulangi pemangsaan hewan ternak di lokasi baru. Meskipun tingkat kematian individu yang ditranslokasikan juga tinggi, translokasi untuk kepentingan ini akan terus digunakan, karena menurut persepsi masyarakat translokasi merupakan suatu cara mitigasi konflik yang tidak mematikan, sehingga menjadi alat pengelolaan konflik yang populer khususnya bagi spesies satwa langka atau yang terancam punah.

Kegiatan translokasi harimau dengan menggunakan cara dan tingkat keberhasilan yang berbeda. Di Rusia dilakukan translokasi empat harimau siberia yang ditangkap setelah memangsa ternak pada 2004. Dua harimau di antaranya dilepasliarkan setelah dikarantina selama 8-13 bulan. Namun dua harimau itu bermasalah lagi dengan ternak warga maka ditembak mati.

Dalam kasus ini, sangat penting mengetahui lokasi harimau yang akan dilepasliarkan berhadapan dengan populasi harimau lokal sehingga terjadi persaingan memburu mangsa. Di India juga dilakukan translokasi seekor harimau. Namun harimau itu bermasalah di areal baru di hutan lindung Sundarbands, India. Kemudian, harimau itu tewas setelah bertarung dengan harimau lokal. Maka diperlukan identifikasi untuk menentukan lokasi translokasi yang tepat serta mengetahui organisasi sosial harimau lokal di calon lokasi pelepasliarkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement