REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang disantap seseorang sangat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh. Menurut pakar, bahan makanan terburuk bagi sistem kekebalan tubuh adalah konsumsi gula secara berlebihan.
Menyantap makanan dengan kandungan gula terlalu banyak berpotensi memulai lingkaran setan resistensi insulin dan obesitas. Kondisi itu mendorong sitokin inflamasi serta bisa merusak pembuluh darah.
Pakar imunologi Heather Moday mengatakan, itu menciptakan gangguan besar bagi sistem kekebalan, terutama di masa pandemi. Pasalnya, akan membuka jalan bagi bakteri dan virus berbahaya untuk menyelinap.
Ahli alergi bersertifikat itu mengingatkan, asupan gula tidak hanya ada pada donat, permen, atau kue. Meski seseorang tidak sering menyantap makanan manis, bisa saja dia tanpa sadar kelebihan gula.
"Terlalu banyak karbohidrat sederhana seperti roti, pasta, nasi, sereal, atau bahkan buah-buahan dan jus tertentu mungkin secara diam-diam menaikkan gula darah Anda," ungkap Moday.
Dokter yang menulis buku The Immunotype Breakthrough itu juga menyampaikan beberapa produk yang bisa mengandung gula. Misalnya, saus tomat, saus salad, latte, yogurt, sereal, dan protein bar.
Melakukan pencegahan sangat penting, terutama ketika ada potensi mengidap penyakit berbahaya seperti diabetes. Langkah yang direkomendasikan Moday untuk segala usia adalah melakukan tes hemogoblin A1c.
Tes itu mengukur gula darah rata-rata selama tiga bulan sebelumnya. Artinya, meskipun gula darah pasien terpantau normal pada hari melakukan tes, tetap dapat mendeteksi masalah yang mungkin terjadi sebelumnya.
Setelah mengetahui spektrum gula darah melalui tes, lakukan sejumlah langkah pencegahan lain untuk kesehatan yang lebih baik. Pertama, kurangi asupan yang sudah jelas mengandung gula berlebih.
Permen, soda, kue, atau makanan dan minuman yang kaya gula namun tidak memberikan nilai gizi sebaiknya dihindari. Ganti dengan cokelat hitam, buah beri, atau camilan rendah gula lainnya.
Bukan berarti Moday menyarankan untuk berhenti menyantap makanan manis selamanya. Sesekali menyantap makanan penutup yang manis dan lezat baik-baik saja, asalkan diketahui bahwa kadar gula darah baik dan stabil.
Baca label kemasan sebelum membeli produk makanan. Periksa jumlah gula tambahan di setiap item di dapur, bahkan produk makanan atau bahan makanan dengan label "sehat" atau "rendah gula".
Ini penting sebab rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 17 sendok teh (71 gram) gula tambahan sehari. Jumlah itu jauh melebihi rekomendasi konsumsi gula tambahan harian dalam pedoman American Heart Association, yaitu enam sendok teh (25 gram) untuk perempuan dan sembilan sendok teh (36 gram) untuk laki-laki.
Langkah berikutnya adalah makan lebih banyak serat untuk membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah. Selain itu, fokuslah menambahkan protein dan lemak sehat ke pola makan.
Seseorang tidak perlu melakukan diet rendah karbohidrat, cukup pilih karbohidrat yang 'tepat'. Perbanyak sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan utuh, serta semua makanan yang kaya mineral dan vitamin.
"Saya meminta semua pasien saya mencatat apa yang dimakan selama beberapa hari untuk melihat berapa banyak tambahan gula, serat, dan nutrisi lain yang sebenarnya mereka dapatkan," kata Moday, dikutip dari laman CNBC, Selasa (18/1/2022).