Selasa 18 Jan 2022 18:19 WIB

Viralnya NFT Sultan Gustaf Al Ghozali Disebut Bukti Berpotensinya Konten Kreator Lokal

Sultan Gustaf Al Ghozali meraup miliaran hanya dengan menjual foto selfie.

Sultan Gustaf Al Ghozali.
Foto: Dok. Tok
Sultan Gustaf Al Ghozali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aset digital NFT (Non-Fungible Token) semakin populer di Indonesia. Fenomena viralnya NFT foto selfie seorang mahasiswa bernama Sultan Gustaf Al Ghozali lebihmembuka mata masyarakat akan potensi besar dari aset digital ini.

Tokocrypto melalui plaform marketplace NFT, TokoMall pun berkomitmen memberikan ruang apresiasi atas sebuah karya aset digital dari para konten kreator lokal di Indonesia. NFT bisa dijadikan salah satu cara baru bagi para pelaku ekonomi kreatif, seperti seniman, musisi, atau lainnya untuk dapat eksis dan bertumbuh.

Baca Juga

Community Engagement Executive Tokocrypto Quini Arantxa mengatakan, NFT dapat menjadi salah satu alternatif baru bagi konten kreator untuk #SiapLebih berkarya dan mendistribusikannya secara luas. Dengan menjadi NFT, karya mereka bisa diakses oleh seluruh orang secara global.

"Keberadaan NFT membuat suatu karya seni yang awalnya dianggap tidak berharga, bisa menemukan penikmat atau kolektor yang dapat menghargainya. Lewat semangat itu TokoMall, sebagai pelopor marketplace NFT di Indonesia ingin terus mendukung para kreator, seniman, brand lokal Indonesia dengan memanfaatkan NFT untuk memperluas karya-karya mereka ke panggung dunia," kata Quini, Selasa (18/1/2022).

Ekosistem NFT juga berpeluang menjadi salah satu instrumen mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital Indonesia. Para pembuat NFT bisa mendapatkan revenue stream baru, memastikan royalti serta hak cipta karyanya. Kehadiran konsep berkarya dalam aset digital, bukan berarti orang awam menjadi tertutup kesempatannya di industri NFT.

Sebagai contoh, Sultan Gustaf Al Ghozali yang merupakan seorang mahasiswa asal Semarang, Jawa Tengah bisa meraup meraup keuntungan hingga kurang lebih Rp 14 miliar berkat NFT swafoto yang secara rutin dilakukan setiap hari sejak 2017.

"Saya melihat pasar NFT itu isinya karya ilustrasi 3D, 2D dan beberapa fotografi yang bagus-bagus. Saya mencoba eksperiman karya yang terbaru yang meng-upload muka sendiri. Aslinya saya foto setiap hari buat animasi timelapse selama lima tahun untuk jadi video gitu. Sudah dibuat kemudian sekalian upload di NFT kali aja lucu," ungkap Ghozali yang baru menekuni dunia NFT sejak 2021.

TokoMall mengajak Ghozali berkolaborasi untuk terus melahirkan karya NFT terbarunya. Pria kelahiran tahun 1999 ini, mengungkap sedang mengkonsepkan karya NFT animasi 3D yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

"Menurut saya semua pasar itu punya seleranya masing-masing, jadi jangan takut upload karya NFT-nya sendiri. Saran saya, sebelum memulai, riset pasar dulu," kata Ghozali untuk konten kreator yang ingin memulai bikin karya dalam bentuk NFT.

Tidak hanya itu, TokoMall juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membuat ekosistem NFT di Indonesia #SiapLebih eksis. Berbeda dengan marketplace NFT lainnya, TokoMall punya konsep digital meets reality buat kolektor, di mana tidak hanya koleksi NFT untuk investasi, tetapi juga bisa diubah ke barang fisik, seperti merchandise hingga ticketing event.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement