Rabu 19 Jan 2022 08:13 WIB

Sebutan Pancoran di Jakarta Kota Sebagai Kota Paris

Gedung peninggalan Prancis menjadi gedung penting di ibu kota

Lukisan Louisa  William Gallow tentang suasana Pancoran di Jakarta Kota antara tahun 1815-1825.
Foto: Ridwan Saidi
Lukisan Louisa William Gallow tentang suasana Pancoran di Jakarta Kota antara tahun 1815-1825.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betai.

Louisa  William Gallow adalah yang melukis lukisan oil on canvas di atas. Objek Pancoran, Kota. Lukisan ini semacam menggambarkan sebuah sudut di Kota Paris atau Franse Buurt. Kalau anda besarkan lukisan ini akan terlihat orang-orang Indonesia antre air di Pancoran. Lukisan ini dibuat diduga tahun 1815-1825 era Daendels.

Ada dua Franse Buurt, yang pertama di Pancoran, yang kedua di Jl Juanda III. Dalam lidah orang Jakarta Franse Buurt itu Kota Paris. Kalau kali Prancis di Tangerang.

Ketika Nederlandsch Indie berkuasa  tahun 1826, Pancoran Kota Paris dirubuhkan. Dan sebuah kejahatan peradaban ketika Belanda juga merobohkan Gedung Opera Thalia yang didirikan Prancis di Jl Hayam Wuruk sekarang. 

Sisa2 bangunan Perancis tidak punah seluruhya. Masih ada Istana Negara, gedung Kemnkue, lapangan Banteng, Gedung Pancasila, Meseum Seni Rupa. Di Surabaya juga ada bangunan Prancis.

Time line penataan kota Jakarta:

1.  1521-1540 oleh Syahbandar Kalapa Wa Item dan Patih Majakatera Mundari,  modal kontingen Portugis di Malaka. Pembangunan pelabuhan baru dan rupa-rupa fasilitas di Pasar Ikan, Kota Inten, dan Majakatera

2. Darndels 1800-1826. Pembangunan jalan, penataan lapangan Gambir dan Banteng.

3. Walikota Jakarta jaman Jepang Dahlan Abdullah. Penataan Manggarai Pasar Rumput

4. Presiden Sukarno 1960-1965. Pembangunan jalan, fasilitas olah raga, hotel, pusat dagang, pengembangan Kebayoran dan Tebet.

Akhir-akhir ini dikembangkan kisah Pate Hila bangun kota Jakarta. Cerita model begini aroma dongengnya menghambur ke udara karena tanpa time line dan bukti.

Nama Kota Paris pada tahun 1950-an pindah ke Senen. Tidak jelas pertimbangannya kawasan sekitar Senen disebut Kota Paris.

Baca juga : Pansus: Status DKI Jakarta Berubah dan Harus Diatur Lewat UU Baru

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement