Kamis 20 Jan 2022 00:10 WIB

Vaksin Booster akan Jadi Kebutuhan Musiman Tangkal Covid-19 dan Flu

Vaksin 'booster' dibutuhkan secara musiman terkait menyebarnya Omicron.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Vaksin 'booster' dibutuhkan secara musiman terkait menyebarnya Omicron.
Foto: Muhammad Harrel (Mgj01)
Vaksin 'booster' dibutuhkan secara musiman terkait menyebarnya Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Sejumlah jenama vaksin terkemuka memperkirakan sebuah perubahan yang mungkin terjadi akibat menyebarnya varian Covid-19 omicron. Setelah badai omicron, vaksin booster bisa jadi dibutuhkan secara musiman untuk menangkal flu sekaligus Covid-19.

Saat ini, produsen vaksin mRNA Covid-19, Moderna dan Pfizer, masing-masing sedang mengerjakan versi baru dari vaksin. Versi tersebut bakal diarahkan khusus untuk mengatasi varian omicron.

Baca Juga

CEO Moderna, Stéphane Bancel, mengatakan perusahaannya berencana menawarkan suntikan booster musiman. Vaksin akan mencakup Covid-19 serta penyakit pernapasan lainnya seperti flu dan virus pernapasan (RSV).

"Tujuan kami adalah memiliki satu booster tahunan sehingga publik tidak perlu mendapatkan dua hingga tiga suntikan di musim dingin, tetapi cukup satu dosis di mana mereka mendapatkan booster untuk corona, booster untuk flu dan RSV," ujar Bancel.

Bancel menyampaikan hal tersebut pada Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Senin (17/1/2022).Dia menargetkan booster gabungan Covid-19, flu, dan RSV dapat tersedia pada musim gugur 2023.

Meski demikian, Bancel tidak berpikir booster itu bisa tersedia di setiap negara. Dia juga masih mengkhawatirkan kelanjutan masalah ketidaksetaraan vaksinasi secara global, di luar perkiraan pengenalan booster gabungan.

CEO Pfizer, Albert Bourla, berpendapat gelombang varian omicron bisa menjadi bagian pandemi Covid-19 terakhir yang sifatnya serius. Dalam artian, gelombang penyebaran terakhir yang memerlukan pembatasan pada pekerjaan dan kehidupan sosial.

Skenario yang menurut dia paling mungkin adalah virus akan terus beredar selama beberapa tahun. Ini adalah virus yang telah menyebar ke seluruh dunia dan sangat sulit untuk dihilangkan, tapi bukan berarti tidak bisa ditangani.

Berkat perkembangan ilmu pengetahuan, gelombang omicron berpotensi jadi yang terakhir yang harus dicemaskan. Senada dengan Bancel, dia memprediksi vaksinasi tahunan Covid-19 bisa terus dilakukan selama bertahun-tahun yang akan datang.

"Bagi saya, yang penting adalah membuat tiga dosis vaksinasi lengkap, diikuti dengan dosis tahunan, kecuali orang-orang dengan sistem kekebalan tertentu yang dapat menerima booster setiap empat bulan," kata Bourla, dikutip dari laman Euro News, Kamis (20/1/2022).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement