REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli bedah di Alabama, Amerika Serikat mulai bereksperimen dengan organ dari babi yang dimodifikasi secara genetik untuk menyelamatkan nyawa manusia. Sepasang ginjal babi dicangkokkan ke tubuh seorang pria yang telah mengalami mati otak.
Uji coba tersebut dipimpin dr Jayme Locke dari University of Alabama di Birmingham. Menurut laporannya, tidak terjadi tanda-tanda penolakan selama lebih dari tiga hari pasca operasi transplantasi dilakukan, sebelum akhirnya mesin penyokong kehidupan dilepas dari tubuh pasien.
"Kekurangan organ sebenarnya adalah krisis yang tidak dapat dimitigasi dan kita tidak pernah memiliki solusi nyata untuk itu. Dan, ini adalah salah satu temuan penting," kata Locke, seperti dilansir AP, Jumat (21/1/2022).
Penelitian dilakukan pada September 2021 kepada seorang pria asal Alabama berusia 57 tahun. Fungsi otak pria bria bernama Jim Parsons itu dinyatakan sudah terhenti permanen akibat kecelakaan balap motor trail.
Menurut Locke, eksperimen ini diharapkan membuka jalan untuk mewujudkan operasi pada pasien masih hidup. Targetnya, prosedur itu bisa dilakukan pada akhir 2022.
Locke tadinya tak mengetahui apakah pembuluh darah ginjal babi bisa menahan kekuatan tekanan darah manusia atau tidak. Namun, ternyata mampu.
Satu ginjal rusak saat dikeluarkan dari perut babi dan tidak berfungsi dengan baik. Ginjal satunya lagi dengan cepat mulai memproduksi urine sesuai dengan fungsi ginjal.
Tidak ada virus babi yang ditransmisikan kepada penerima. Tidak ada sel babi yang ditemukan di aliran darahnya.
Eksperimen yang hasilnya telah dipublikasikan di American Journal of Transplantation ini telah mendapat persetujuan dari pihak keluarga Parsons. Julie O’Hara mengaku tidak keberatan jika tubuh mantan suaminya dijadikan sebagai percobaan mengingat ada potensi untuk menyelamatkan ratusan ribu nyawa.
"Ketika tahu soal penelitian ini, kami tanpa ragu menerimanya. Kami juga yakin, Jim pasti akan setuju," kata O'Hara.
Kebutuhan akan sumber organ lain sangat besar. Meski lebih dari 41 ribu transplantasi dilakukan di AS tahun lalu, lebih dari 100 ribu masih berada dalam daftar tunggu nasional.
Ribuan orang meninggal setiap tahun sebelum mendapatkan organ. Ribuan lainnya bahkan tidak pernah ditambahkan ke dalam daftar antrean.
Transplantasi organ hewan ke manusia (xenotransplantasi) telah dilakukan selama beberapa dekade lalu, namun belum membuahkan hasil. Sistem kekebalan manusia hampir seketika menyerang jaringan asing. Tetapi sekarang, para ilmuwan memiliki teknik baru untuk mengedit gen babi sehingga organnya menjadi lebih mirip manusia.
"Rangkaian eksperimen babi belum lama ini merupakan langkah maju yang besar. Memulai uji coba tahap pertama pada puluhan orang berpotensi menjadi semakin layak," kata ahli bedah transplantasi jantung dr David Kaczorowski dari University of Pittsburgh Medical Center.
Para ilmuwan juga masih harus menelaah tentang berapa lama organ babi bertahan hidup. Mereka pun masih mengupayakan cara terbaik untuk mengubahnya secara genetik.
"Saya pikir organ yang berbeda akan memerlukan modifikasi genetik yang berbeda," kata Dr Robert Montgomery dari NYU Langone Health.
Masih banyak rintangan untuk bisa memulai uji coba formal pada manusia, termasuk memutuskan siapa yang memenuhi syarat untuk menguji organ babi. Hal itu diungkapkan Karen Maschke, seorang peneliti di Hastings Center yang akan membantu mengembangkan rekomendasi etika dan kebijakan untuk uji klinis pertama di bawah hibah dari National Institutes of Health.