REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA--Tahun 2019 lalu, terdapat sebuah kecelakaan fatal yang terjadi di Kalifornia. Kecelakaan itu melibatkan sebuah mobil Tesla dan Honda Civic.
Dikutip dari Engadget pada Jumat (21/1), kecelakaan itu terjadi karena mobil Tesla yang dikemudikan oleh pria bernama Kevin George Aziz Riad melanggar lampu merah di sebua perempatan. Hal itu membuat Kevin menabrak sebuah Honda Civic yang tengah melintasi persimpangan itu.
Setalah melalui proses hukum, Kejaksaan Kalifornia pun menjatuhkan tuduhan pembunuhan terhadap pengemudi Tesla itu. Dia dianggap lalai dalam mengendarai mobil dan menimbulkan kecelakaan fatal.
Kejadian ini pun mendapat perhatian dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Oleh karena itu, NHTSA melakukan penyelidikan atas kejadian itu.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa Kevin tengah mengaktifkan fitur sistem kendali otonom dalam perjalanan itu. Ia pun dianggap lalai karena seharusnya ia tetap waspada dengan kondisi lalu lintas.
Jika ia waspada, maka ia tak akan membiarkan kendaraan melanggar lalu lintas. Kelalaianya itu pun membuat dua penumpang Honda Civic meninggal dunia.
NHTSA terus melakukan pengawasan terhadap Tesla. Mengingat, sistem kendali otonom pada Tesla telah beberapa kali menjadi sebab kecelakaan.
Dikutip dari The Verge beberapa waktu lalu, NHTSA menilai, seharusnya Tesla melakukan recall untuk memperbaiki hal tersebut. Tapi, hingga saat ini Tesla tak melakukan langkah penarikan untuk memperbaiki produk yang telah dipasarkan.
Langkah yang dilakukan Tesla hanyalah melakukan pembaruan software secara over-the-air. Oleh karena itu, NHTSA pun mendorong agar Tesla melakukan recall agar perbaikan bisa dilakukan lebih menyeluruh.
NHTSA sendiri menilai sistem kendali otonom Tesla tak mampu bekerja optimal karena telah beberapa kali menyebabkan kecelakaan. Bahkan, beberapa kali fitur itu menyebabkan kendaraan Tesla menabrak kendaraan kepolisian dan kendaraan darurat.