Selasa 25 Jan 2022 08:30 WIB

Pengguna Mode Gratis Dikabarkan Kena Biaya, Apa Tanggapan Facebook?

Meta menjelaskan, pengguna diberitahu saat mendaftar, melihat video tidaklah gratis.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Pengguna mode gratis kena biaya, apa tanggapan Facebook? (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/SASCHA STEINBACH
Pengguna mode gratis kena biaya, apa tanggapan Facebook? (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan mode internet gratis Facebook di negara-negara berkembang dan wilayah sosial ekonomi rendah diluncurkan lebih sejak lima tahun yang lalu. Hal ini bertujuan memberi akses gratis ke beberapa layanan daring.

Banyak orang dikenakan biaya kecil karena menggunakan data oleh penyedia ponsel mereka saat menggunakan aplikasi dalam mode gratis. Menurut laporan The Wall Street Journal, jumlah biaya mencapai jutaan dolar setiap bulan pada tahun yang berakhir Juli 2021.

Journal melaporkan, Meta mencatat masalah ini pada tahun lalu dan menyebutnya sebagai pelanggaran prinsip transparansi dalam memo Oktober. Masalah tersebut dijelaskan dalam dokumen internal.

“Ketika pengguna berada dalam mode gratis dan percaya bahwa data yang mereka gunakan dilindungi oleh jaringan operator mereka, sebenarnya mereka membayar data sendiri,” kata Journal.

Meta mengatakan, telah bekerja sama dengan operator seluler Free Basics yang menyediakan akses ke alat komunikasi, informasi kesehatan, sumber daya pendidikan, dan layanan bandwidth rendah lainnya. Namun, Meta tidak segera menanggapi permintaan komentar dan mengatakan terus bekerja untuk menyelesaikannya.

Dilansir Cnet, Selasa (25/1/2022), juru bicara Meta mengatakan pengguna diberitahu ketika mereka mendaftar bahwa video tidak gratis dan seharusnya mendapatkan pemberitahuan bahwa mereka akan dikenakan biaya saat mengklik video. Sayangnya, hal tersebut terkadang tidak berhasil dan Facebook bekerja untuk memperbaiki ini.

Sebelumnya, Facebook dikritik karena layanan internet gratisnya di India pada 2016, ketika kelompok hak asasi internet mengatakan Free Basics melanggar prinsip netralitas dan hanya menyediakan akses sebagian ke internet.

“Jika Anda berpikir akses ke internet adalah hak seperti akses ke perawatan kesehatan dan air minum bersih, maka Facebook harus mendukung akses yang terjangkau ke seluruh internet untuk semua orang, bukan akses hanya ke layanan yang Facebook atau miliknya mitra anggap dapat diterima,” kata laporan itu.

Layanan ini sudah tersedia di 36 negara pada saat itu, tetapi Facebook Free Basics dihentikan di India sebulan kemudian. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement