Kamis 27 Jan 2022 17:45 WIB

ARS University Berbagi Tips Budaya dan Bisnis Digital

Aspek kompetensi komunikasi digital menjadi penting dipahami masyarakat

ARS University dan SMA IT Addzimat Da'I Indonesia menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Memahami Kompetensi Budaya, Literasi Digital, dan Talent Digital dalam Membangun dan Mengelola Bisnis Digital Startup Kampus, pekan lalu.
Foto: Istimewa
ARS University dan SMA IT Addzimat Da'I Indonesia menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Memahami Kompetensi Budaya, Literasi Digital, dan Talent Digital dalam Membangun dan Mengelola Bisnis Digital Startup Kampus, pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Peluang membuka ceruk ekonomi di era digital sangat terbuka. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University) kerap memberikan pelatihan dan tips pemanfaatan digital kepada sekolah.  

Belum lama ini, kegiatan pengabdian dilangsungkan di SMA IT Addzimat Da’I Indonesia Kabupaten Bandung. Tema yang diangkat, yakni ‘Memahami Kompetensi Budaya, Literasi Digital, dan Talent Digital dalam Membangun dan Mengelola Bisnis Digital Startup Kampus’.

Melalui kegiatan itu, ARS University mencoba untuk mengingatkan lingkungan pendidikan terkait pentingnya pengetahuan yang cukup dalam menggunakan internet. Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Inovasi ARS University Dr Wiseto P Agung mengatakan, internet seperti pisau yang memiliki dua sisi, yakni membawa kebaikan dan juga keburukan.

‘’Salah satu yang harus dikuasai dalam menggunakan internet, adalah etika digital,’’ ujarnya dalam kegiatan pengabdian di SMA IT Addzimat Da’I Indonesia Kabupaten Bandung, belum lama ini. Kata dia, etika digital sangat penting untuk diketahui. Contohnya bagi mahasiswa atau siswa ketika akan menghubungi dosen atau gurunya.

Mulai dari waktu pengiriman pesan dan penggunaan bahasa, papar Wiseto, tidak bisa asal-asalan. Menurut dia, biasakan mengucapkan salam, lalu menyebutkan maksud dan tujuan mengirim pesan.

‘’Jangan lupa ucapkan terima kasih di akhir pesan. Usahakan pesan dikirim dalam satu bubble chat. Etika seperti itu jangan dilupakan walaupun melalui perangkat digital,’’ tambahnya.

Selain etika digital, hal lain yang perlu dikuasai dalam kehidupan digital, adalah kecakapan digital, keamanan digital, dan budaya digital. Seluruhnya merupakan empat pilar literasi digital.

Pemateri lainnya Dr Dasrun Hidayat M.IKom menambahkan, pengiriman pesan alias komunikasi di era digital setiap individu membutuhkan kompetensi budaya. Yakni komunikasi digital sebagai wujud budaya baru berbasis digital.

Kata Dasrun, kompetensi budaya komunikasi digital sangat menenentukan keberhasilan komunikasi di era digital. Dia menyebutkan, dari hasil riset bersama rekannya, ditemukan beberapa aspek kompetensi komunikasi digital yang meliputi kemampuan membangun rasa empati, kesungguhan, beradaptasi, interaksi, dan kemampuan mengelola komunikasi.  ‘’Aspek kompetensi komunikasi digital menjadi penting dipahami,’’ sebutnya.

Sementara Iris Fatia Maharani S.IP M.Pd yang juga sebagai pemateri, mencontohkan bahwa kemampuan komunikasi digital sangat penting dalam bisnis digital di era menyongsong society 5.0. Di era 5.0, sebut dia, teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan usaha.  Misalnya, dalam membangun usaha startup digital kampus.

Mahasiswa didorong untuk mengenali permasalahan masyarakat dan meneyelesaikannya melalui pemanfaatan teknologi. Kata Iris, membangun startup kampus membutuhkan tiga keahlian, yaitu hacker, hipster, dan husler.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan kegiatan lintas program studi di lingkungan Kampus ARS University. Kegiatan itu meliputi Program Studi Ilmu Komunikasi, Teknik Informasi, dan Magister Managemen. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga dihadiri oleh sejumlah dosen. Di antaranya Gartika Rahmasari, SS, MHum, Reza Rizkina Taufik S.IKom MM, Dinar Dina Karamani M.IKom, dan Mahardiansyah Suhadi S.IKom, MM.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement