REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid 19 mendorong banyak perubahan, salah satunya perubahan pola tidur. Sebagian besar orang merasa kurang istirahat selama pandemi.
Dilansir dari laman Fit and Well, Sabtu (29/1/2022), sebuah tinjauan dari 177 makalah penelitian era pandemi yang diterbitkan di The Lancet menemukan bahwa 18 persen penduduk dunia mengalami kesulitan tidur. Kurangnya tidur berkualitas tinggi ini dikaitkan dengan peningkatan kecemasan dan depresi.
Penyebab kurang tidur saat pandemi dialami karena seringnya dirumah membuat lebih sering menggunakan ponsel cerdas untuk tetap terhubung dengan dunia digital. Belum lagi pekerjaan yang dikerjakan dirumah bahkan ditempat tidur.
Menurut The Sleep Foundation, cahaya biru dari layar kita menurunkan jumlah hormon tidur melatonin yang kita hasilkan. Anda dapat mengatasi ini dengan mengurangi waktu layar atau dengan menyisihkan satu atau dua jam sebelum tidur tanpa gawai sama sekali.