REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Program Studi Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Festival Permainan Tradisional yang dilaksanakan di GOR Kampus II UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (29/1/2022).
Dosen Pendidikan Olahraga UMS, Eko Sudarmanto, mengatakan festival tersebut baru pertama kali dilaksanakan. "Kegiatan ini dilakukan merupakan aktualisasi dari mata kuliah permainan tradisional, dan outcome-nya adalah festival ini," kata Eko seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.
Dia berharap, berawal festival tersebut, permainan tradisional kembali menasional melalui gerakan pemuda zaman sekarang atau sering disebut juga generasi milenial. "Mari kita mengembalikan ruh permainan tradisional kepada generasi penerus bangsa yang semakin ke sini semakin ditinggal karena semakin pesatnya teknologi sehingga menyebabkan kehilangan arah. Dengan demikian, perlunya untuk melestarikan budaya salah satunya permainan tradisional. Selain itu generasi sekarang juga harus membudayakan permainan tradisional ini kepada masyarakat umum," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival, Kahfi Hidayat, menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan perdana karena support dan arahan dari dosen pembimbing. "Tema yang diambil dalam kegiatan ini yaitu 'Semarak Kaum Milenial dalam Membangun dan Melestarikan Permainan Tradisional', merupakan representasi dari mengikisnya permainan tradisional di era sekarang," papar Kahfi.
Dia juga menyebutkan beberapa permainan tradisional yang terdapat dalam festival tersebut, seperti, dakon, bakiak, betengan, tarik tambang, egrang, engklek dan masih banyak lagi. Kegiatan festival dibuka secara simbolis dengan penancapan keris pusaka yang dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta.