REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA -- Gula darah tinggi yang identik dengan diabetes tipe 2 dapat menyebabkan banyak masalah dalam tubuh seseorang, termasuk sistem pencernaannya. Merasakan sensasi tidak nyaman setelah makan bisa mengindikasikan gastroparesis.
Dilansir laman Express, Rabu (2/2/2022), gastroparesis adalah suatu kondisi yang memengaruhi gerakan spontan normal otot-otot di perut manusia. Kondisi tersebut memengaruhi motilitas lambung hingga menjadi jauh lebih lambat atau tidak bekerja sama sekali.
Alhasil, pengosongan perut tidak terjadi dengan sempurna. Jika makanan tetap terlalu lama di perut, itu dapat menyebabkan masalah, misalnya terjadinya pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari fermentasi makanan.
Selain itu, makanan dapat mengeras menjadi massa padat yang disebut bezoar yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan penyumbatan di perut. Bezoar bisa berbahaya jika menghalangi jalannya makanan ke usus kecil.
Gejala gastroparesis meliputi muntah, mual, perut kembung, sakit perut, dan rasa kenyang setelah makan hanya beberapa suap. Gejala lainnya dapat berupa refluks asam lambung dan memuntahkan makanan yang tidak tercerna setelah disantap beberapa jam sebelumnya.
Selain itu, perubahan kadar gula darah, kurang nafsu makan, penurunan berat badan, dan malanutrisi juga termasuk gejala kondisi ini.
Kenyang setelah makan sedikit
Ketika perut Anda bekerja dengan benar, ia akan berkontraksi untuk menghancurkan makanan untuk kemudian dikirim ke usus. Namun, dengan gastroparesis, perut tidak bisa berkontraksi seperti seharusnya. Makanan malah menumpuk di dalamnya.