Kamis 03 Feb 2022 16:20 WIB

Olahraga 10 Menit Saja Sudah Bermanfaat untuk Orang di Atas 40 Tahun

Berolahraga terbukti bermanfaat bagi kesehatan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Olahraga di rumah (ilustrasi). Sebuah penelitian terbaru mengatakan olahraga 10 menit dapat membantu meningkatkan umur panjang mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Foto: www.freepik.com.
Olahraga di rumah (ilustrasi). Sebuah penelitian terbaru mengatakan olahraga 10 menit dapat membantu meningkatkan umur panjang mereka yang berusia di atas 40 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga teratur memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan seseorang. Sebuah penelitian terbaru mengatakan olahraga 10 menit dapat membantu meningkatkan umur panjang mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, studi yang menganalisis peningkatan umur panjang orang dewasa AS. Studi mencatat bahwa menambahkan 20 hingga 30 menit aktivitas fisik setiap hari menghasilkan lebih banyak manfaat.

Baca Juga

Peneliti menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional, di mana peserta dalam kelompok usia enam tahun ke atas diminta untuk memakai akselerometer (alat yang mengukur getaran dan akselerasi) selama tujuh hari dari tahun 2003 hingga 2006. Peneliti kemudian menggunakan data dari 4.850 peserta yang berusia 40 hingga 85 tahun.

Mereka menindaklanjutinya pada 2015 untuk menentukan status kesehatan yang dilaporkan sendiri oleh peserta. Studi tersebut melaporkan bahwa sekitar 1.010.000 kematian per tahun dapat dicegah jika orang dewasa AS berusia 40 hingga 85 tahun sedikit meningkatkan intensitas aktivitas fisik sedang hingga tinggi, yakni hanya 10 menit per hari.

Faktanya, peningkatan aktivitas fisik sebesar 10, 20, atau 30 menit per hari dikaitkan dengan penurunan kematian masing-masing sebesar 6,9 persen, 13 persen, dan 16,9 persen per tahun. Hasil ini adalah untuk seluruh jenis kelamin dan etnis.

Berdiri selama tiga jam di tempat kerja daripada duduk selama delapan jam atau lebih dapat mengurangi kesehatan kardiovaskular seseorang secara signifikan. Dengan meningkatnya urbanisasi, seseorang lebih rentan untuk mengembangkan risiko eksponensial diabetes.

"Gaya hidup sedenter meningkatkan lemak visceral dan obesitas yang pada gilirannya memicu sejumlah besar komplikasi seperti apnea tidur obstruktif, osteoarthritis, hipertensi arteri paru, asam urat, batu kantung empedu, infertilitas, dan lainnya," kata dokter konsultan Yashoda Hospitals Hyderabad, dr Dilip Gude.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement