REPUBLIKA.CO.ID, HARTFORD – Seorang ibu asal Connecticut, Amerika Serikat bernama Tammy Rodriguez menggugat perusahaan media sosial Meta dan Snap karena diduga menyebabkan putrinya berusia 11 tahun kecanduan media sosial sebelum ia bunuh diri.
Sang putri Selena (11 tahun) menjadi kecanduan Instagram dan Snapchat selama beberapa tahun terakhir sebelum ia mengakhiri hidupnya sendiri pada tahun 2021. Gugatan tersebut diajukan pada bulan Januari di Pengadilan Distrik AS San Francisco yang mengklaim produk Meta dan Snap mengandung desain yang cacat, kelalaian, dan fitur berbahaya.
Menurut Rodriguez, Selena menderita gangguan mental yang menyebabkan cedera fisik karena menggunakan platform media sosial. Keluarganya menuduh bahwa perusahaan gagal memberikan perlindungan yang memadai dari konten berbahaya dan eksploitatif.
“Kami menuntut Meta dan Snap karena merancang algoritme yang membuat anak-anak kecanduan,” kata Pendiri Pusat Hukum Korban Media Sosial (SMVLC) Pengacara Matthew Bergman.
Dilansir Independent, Sabtu (5/2/2022), surat pengadilan menyatakan sebelum kematian Selena, ia telah berjuang selama dua tahun dengan kecanduan Instagram dan Snapchat dan dirawat di rumah sakit untuk perawatan psikiatri darurat. Keluarganya mengatakan kepada media bahwa Selena berubah menjadi kasar ketika ponselnya diambil. Perilakunya pernah membuat hidung kakak perempuannya, Destiny patah.
“Kami mulai memperhatikan saat dia berhenti berinteraksi dengan kami dan dia sangat tertutup menjelang kematiannya. Dia juga selalu ingin berbicara di telepon,” kata Destiny.
Selain itu, gugatan juga menyatakan Selena telah diminta konten eksploitatif seksual dari pengguna pria dewasa. “Kami sangat terpukul mendengar kematian Selena dan hati kami bersama keluarganya. Meskipun kami tidak dapat mengomentari secara spesifik litigasi aktif, tidak ada yang lebih penting bagi kami daripada kesejahteraan komunitas kami,” kata juru bicara Snap dalam sebuah pernyataan.
Sementara juru bicara Meta mengatakan sikap perusahaan ada pada keluarga yang terkena dampak masalah ini. Namun, Meta tidak menanggapi soal gugatan yang sedang berlangsung.