REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strain baru HIV yang dikenal sebagai varian VB merupakan strain mutan yang lebih mudah menular. Di samping itu, varian VB juga dapat membuat orang yang terinfeksi jatuh sakit lebih cepat dua kali lipat.
Menurut studi yang dilakukan University of Oxford, varian VB saat ini telah menginfeksi setidaknya 109 orang. Sebanyak 107 dari orang-orang tersebut berasal dari Belanda.
Meski disebut sebagai varian baru, varian VB diperkirakan sudah cukup lama beredar diam-diam di Belanda. Seperti dilansir Contagion Live, analisis sekuens genetik mengindikasikan varian ini muncul pada 1990-an dari mutasi de novo.
HIV dapat melemahkan sistem imun secara bertahap. Hal ini akan menurunkan kemampuan tubuh orang yang terinfeksi dalam melawan infeksi dan penyakit. Mengingat varian VB lebih kuat, orang yang terinfeksi akan berisiko mengalami AIDS lebih cepat.
Varian VB juga memiliki muatan virus sekitar 3,5-5,5 kali lebih tinggi dibandingkan strain atau varian sebelumnya. Orang yang terinfeksi varian VB bisa lebih mudah menularkan virus kepada orang lain.
Kabar baiknya, metode pengobatan HIV saat ini bekerja dengan baik dalam melawan varian VB. Menurut ahli epidemiologi dari Christophe Fraser, temuan baru ini menekankan pentingnya akses yang baik terhadap pengetesan dan terapi.
"Sehingga HIV bisa ditekan secepat mungkin," jelas Fraser, seperti dilansir Metro.
Tim peneliti dari Oxford meneliti varian VB karena sebelumnya sedang meneliti 17 kasus tak biasa saat mempelajari basis data pasien HIV Eropa. Dalam temuan tersebut, para pasien tampak memiliki kerusakan imun yang lebih besar dan lebih mudah menularkan virus kepada orang lain dibandingkan pasien yang terinfeksi HIV subtipe B.
Seperti diketahui, tiap negara memiliki subtipe HIV berbeda yang beredar. Sebagian di antaranya lebih berat atau lebih menular dibandingkan yang lainnya. Untuk di Amerika Serikat dan Eropa Barat, subtipe B merupakan yang paling umum.
Tim peneliti lalu menemukan adanya klaster 109 rang yang terinfeksi dengan varian VB. Varian VB merupakan subtipe B ganas. Menurut jurnal Science, kasus varian tampak berasal dari era 1990-an dan awal 2000-an. Namun kasus ini tampak mengalami penurunan.
Belum diketahui seberapa banyak genetik virus yang berubah pada varian VB. Ahli evolusi virus dari University of California Joel Wertheim mengatakan varian VB bukan krisis kesehatan masyarakat. Tim peneliti yang tak terlibat dalam studi Oxford juga menilai varian VB tidak memicu lonjakan kasus HIV. Akan tetapi, masyarakat tidak boleh meremehkan potensi adaptasi virus.
https://www.contagionlive.com/view/new-highly-virulent-hiv-variant-found-in-the-netherlands