Selasa 08 Feb 2022 18:26 WIB

Jangan Panik Bila Terkonfirmasi Covid-19, Segera Lakukan Ini

Pasien positif omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri di rum

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Petugas kesehatan menunjukkan sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa saat pelacakan kluster sekolah di SMA N 1 Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan hingga pekan depan menyusul belasan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sekitar 800 siswa serta guru mengikuti pelacakan melalui Swab PCR .
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas kesehatan menunjukkan sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa saat pelacakan kluster sekolah di SMA N 1 Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan hingga pekan depan menyusul belasan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan sekitar 800 siswa serta guru mengikuti pelacakan melalui Swab PCR .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Suharyanto berpesan kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk tidak panik. Ia mengatakan, bila terkonfirmasi positif maka segera melakukan isolasi di rumah maupun di tempat-tempat isolasi terpusat yang telah disediakan pemerintah.

“Apabila terkena Covid tanpa gejala, diperbolehkan isolasi mandiri di rumah, namun perlu diperhatikan kondisi rumahnya apabila bisa isolasi di kamar sendiri dan kamar mandi di dalam, ketika bergejala jangan panik, diharapkan untuk melakukan isolasi terpusat di daerah masing-masing,” kata Suharyanto saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga

Untuk mengantisipasi melonjaknya pasien yang akan melakukan isolasi terpusat, lanjut dia, pemerintah menyiapkan beberapa lokasi isolasi terpusat yang dapat digunakan bagi masyarakat tanpa gejala. Sementara itu, rumah sakit dipergunakan untuk pasien yang bergejala lebih berat.

“Pemerintah daerah juga kami imbau untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat bagi warga yang memiliki gejala, jangan sampai mereka isolasi di rumah sehingga menularkan keluarga di rumah. Kemudian rumah sakit untuk pasien yang bergejala sedang dan berat saja,” tegas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan, virus Covid-19 varian omicron memiliki karakteristik tingkat penularan yang sangat cepat jika dibandingkan dengan varian alpha, betha, dan delta. Namun jika dilihat dari gejala lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi. Sehingga pasien positif omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

“Pasien yang masuk rumah sakit, 85 persen sudah sembuh, sedangkan yang kasusnya berat, kritis hingga membutuhkan oksigen sekitar delapan persen,” katanya.

Bagi pasien Isoman selama saturasi di atas 95 persen ke atas tidak perlu khawatir. Kalau ada gejala seperti batuk, flu, demam segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.

"Melihat kasus omicron yang kian bertambah, masyarakat tetap waspada jangan sampai lengah. Tetap disiplin protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan kurangi mobilitas," tegas Nadia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement