REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subvarian omicron BA.2 diprediksi akan lebih banyak terdeteksi di masa mendatang. Alasannya, subvarian BA.2 lebih mudah menular dibandingkan subvarian BA.1.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh dr Maria Van Kerkhove dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Subvarian BA.2 memiliki banyak julukan, mulai dari "stealth omicron", "son of omicron", hingga "omicron's sister".
Dalam kesempatan tersebut, dr Kerkhove mengatakan, sejauh ini tak ada bukti bahwa subvarian BA.2 mendatangkan gejala lebih berat dibandingkan BA.1. Kemungkinan reinfeksi juga belum terkuak.
"Kami belum tahu apakah bila Anda terinfeksi BA.1, Anda bisa atau tidak terinfeksi BA.2," kata dr Abdi Mahamud dari WHO, seperti dilansir India Today, Rabu (9/2/2022).
Pekan lalu, WHO juga sempat menyatakan bahwa subvarian BA.2 tampak tidak lebih berat dibandingkan BA.1. Meski begitu, WHO tetap memperingatkan negara-negara di dunia untuk kembali meningkatkan restriksi terkait Covid-19. Hal ini dikarenakan penyebaran omicron belum mencapai puncaknya di banyak negara.
Subvarian BA.2 berbagi 32 strain dengan subvarian BA.1. Akan tetapi, ada 48 mutasi yang membedakan keduanya.